Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil saat bertemu warga di Warakas, Jakarta Utara/Ist
Sejumlah aduan diterima Calon Gubernur Jakarta, Ridwan Kamil usai menyambangi warga di Kelurahan Warakas, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Jumat (21/9).
Mulai dari keluhan macet, hingga berhentinya bantuan sosial untuk guru ngaji disampaikan warga kepada Ridwan Kamil.
Kepada Ridwan Kamil, seorang warga yang mengaku dari Ikatan Guru Ngaji Jakarta sudah tidak menerima bantuan. Padahal bantuan tersebut sebelumnya rutin disalurkan sebelum Wakil Ketua DPRD Jakarta, Mohamad Taufik wafat pada 3 Mei 2023.
”Ikatan Guru Ngaji Jakarta berdiri tahun 2013 oleh Bapak Haji Taufik almarhum. Permasalahannya ketika beliau sudah meninggal, semua bantuan tidak ada. Tolong diperhatikan, Pak. Terutama gaji dan insentif guru ngaji,” ungkap warga kepada Ridwan Kamil.
Dengan bekal pengalaman sebagai Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yakin masalah itu bisa diselesaikan. Menurutnya, hal yang sifatnya untuk ibadah, tidak melulu harus dari APBD.
"Saya sudah buktikan, kalau yang muslim namanya zakat, saya bikin zakat
online. Dari target akhir jabatan (mendapat) Rp1,7 triliun berakhir di Rp3,2 triliun (realisasinya). Itu ada namanya pintu
fisabilillah, berjuang di jalan Allah," kata Ridwan Kamil.
Ke depan, Ridwan Kamil-Suswono memastikan akan menjalankan program Magrib Mengaji jika keduanya terpilih di Pilkada Jakarta 2024. Program itu sudah berjalan saat Ridwan Kamil bertugas sebagai kepala daerah di Jawa Barat.
”Program Magrib Mengaji nanti gubernur mewajibkan anak-anak sekolah magrib, mengaji sebagai tugas sekolah. Berarti kan butuh guru-guru ngaji, nanti diatur agar semua anak muslim se-Jakarta ikut seperti itu," sambungnya.