Suasana jelang penutupan PON XXI Aceh-Sumut/Repro
Pekan Olahraga Nasional (PON) XII yang berlangsung sejak 9 September di Aceh dan Sumatera Utara akan resmi ditutup hari ini, Jumat (20/9).
Pesta olahraga empat tahun sekali ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi provinsi penyelenggara, khususnya bagi Aceh yang kini telah memiliki arena pertandingan berstandar mumpuni sesuai Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI).
Selain dijadikan sebagai venue berlaga ketika PON 2024, arena tanding ini juga bisa dimanfaatkan oleh induk-induk organisasi cabor menggelar kejuaraan, baik berskala nasional maupun internasional.
Saat ini, Aceh telah dilengkapi infrastruktur mumpuni, termasuk ruas jalan tol pertama di Bumi Rencong dan menjadi salah satu bagian dari tol Trans Sumatera, yakni Sibanceh.
Jalan tol yang menghubungkan Kota Banda Aceh menuju Kabupaten Sigli sejauh 74 kilometer tersebut memangkas waktu perjalanan dari semula 2-3 jam menjadi sekitar 1 jam.
Adanya infrastrukur olahraga dan transportasi ini menjadi wujud kebangkitan Aceh setelah dihantam bencana gempa bumi dan tsunami tepat 20 tahun lalu.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Prabu Revta Revolusi mengatakan, keberhasilan PON XXI merupakan hasil kerja keras dari seluruh elemen.
“Yang tidak lupa harus kita beri apresiasi adalah panitia penyelenggara, baik di Aceh maupun di Medan dengan semua keterbatasan dan kendala bekerja cepat memperbaiki hingga bisa berjalan hingga akhir,” ujar Prabu dalam keterangannya, Jumat (20/9).
Prabu menegaskan, PON XXI kembali membuktikan bagaimana seluruh anak bangsa selalu bersatu padu menghadapi tantangan untuk meraih prestasi.
“Hal tersebut menunjukkan bahwa PON ini menjadi simbol kebanggaan dan persatuan seluruh anak bangsa. Guyub dan solid dari anak bangsa dalam melakukan pekerjaan untuk negara. Dan ini harus kita apresiasi sebesar-besarnya,” tandasnya.