Berita

Boeing/Net

Bisnis

Tanggapi Aksi Mogok, Boeing Bakal Potong Gaji dan Rumahkan Puluhan Ribu Karyawan

KAMIS, 19 SEPTEMBER 2024 | 10:57 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Boeing akan merumahkan karyawannya di tengah aksi mogok puluhan ribu pekerja yang berlangsung sejak beberapa minggu lalu

Pengumuman pada Rabu (18/9) waktu AS itu menegaskan bahwa pemecatan sementara itu akan berdampak pada sejumlah besar eksekutif, manajer, dan karyawan yang berbasis di AS.

Langkah ini diambil sebagai tanggapan atas aksi mogok para pekerja di pabrik yang terletak di bagian barat laut Amerika Serikat. Sebanyak 30.000 pekerja mesin melakukan aksi mogok yang berlangsung sejak beberapa minggu lalu, yang  mengakibatkan terhentinya produksi 737 MAX dan pesawat terbang lainnya.

CEO Kelly Ortberg mengatakan, perusahaan akan merumahkan puluhan ribu karyawannya selama seminggu, secara bergiliran setiap bulan. 

Ortberg juga mengatakan bahwa ia dan para pemimpin Boeing lainnya melakukan pengurangan gaji yang sepadan terhadap mereka yang dirumahkan. 

"Cuti besar-besaran" tersebut menunjukkan sikap Ortberg yang tengah mempersiapkan perusahaan untuk menghadapi pemogokan berkepanjangan yang kemungkinan tidak akan mudah diselesaikan mengingat kemarahan di antara para pekerja biasa.

Pemogokan tersebut, yang pertama bagi Boeing sejak 2008, menambah tahun yang penuh gejolak bagi pembuat pesawat itu yang dimulai ketika panel pintu meledak di jet 737 MAX baru di udara pada Januari.

Analis memperkirakan, perang buruh yang berlarut-larut dapat merugikan Boeing beberapa miliar Dolar, yang selanjutnya membebani keuangan dan mengancam peringkat kreditnya. 

"Tidak mungkin pemotongan tersebut akan sepenuhnya mengimbangi biaya pemogokan yang berkepanjangan," kata Ben Tsocanos, direktur kedirgantaraan di S&P Global Ratings. 

Boeing dan Asosiasi Pekerja Mesin dan Dirgantara Internasional (IAM) berunding di hadapan mediator federal. Serikat pekerja mengatakan pada hari Selasa bahwa mereka frustrasi dengan hari pertama mediasi, yang menurut mereka tidak ditanggapi serius oleh Boeing.

Aksi pemogokan dipicu oleh tuntutan para buruh dan serikat pekerja yang meminta kenaikan gaji sebesar 40 persen. Angka itu jauh di atas tawaran perusahaan sebesar 25 persen. 

Perusahaan tersebut mempekerjakan sekitar 150.000 orang di Amerika Serikat. Tidak jelas karyawan mana saja yang terkena dampak cuti paksa tersebut. Serikat pekerja yang mewakili teknisi Boeing mengatakan anggota mereka tidak terpengaruh.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya