Arsjad Rasjid dan Anindya Bakrie/Net
Ketua Umum Kadin Arsjad Rasjid mengaku belum berkomunikasi dengan Anindya Bakrie sampai saat ini.
Arsjad mengatakan dirinya sedang fokus membereskan kisruh masalah di Kadin melalui mekanisme dan jalur yang sesuai dengan perundang-undangan dan AD/ART Kadin Indonesia.
"Belum, tidak, belum ada komunikasi antara saya dengan Pak Anindya Bakrie. Karena saya juga kan intinya adalah sebagai Ketua Umum, saya harus tetap pertama-tama membereskan ini semua," kata Arsjad, Senin (16/9).
Meski demikian, Arsjad membantah adanya perseteruan antara dirinya dan Anindya. Sebab menurutnya, ia dan pengusaha ternama itu merupakan teman lama, di luar dari Kadin Indonesia. Sebelum Munaslub, keduanya pun, kata Arsjad masih berkomunikasi sewajarnya.
Adapun mengenai upaya 'kudeta' terhadap dirinya, Arsjad akan menempuh upaya lanjutan. Ia menegaskan hanya ada satu Kadin Indonesia melalui Undang-Undang 1 Tahun 1978 tentang Kadin Indonesia dan Keputusan Presiden Nomor 18 Tahun 2022.
Arsyad menilai upaya penjegalan terhadap dirinya itu memang menjadi misi segelintir pihak. Ia pun meyakini pemerintah maupun Presiden Joko Widodo dan Presiden Terpilih Prabowo Subianto tidak cawe-cawe dalam kisruh Kadin Indonesia itu.
"Ini hanyalah yang saya katakan segelintir atau beberapa perorangan-perorangan yang melaksanakan Munaslub ini dengan tidak sah dan ilegal saya katakan," kata dia.
Kadin Indonesia memanas usai menggelar Munaslub) di Hotel St Regis, Jakarta, Sabtu (14/9). Hasil Munaslub menetapkan Anindya Bakrie jadi Ketua Umum Kadin menggantikan Arsjad Rasjid.
Munaslub dihadiri 28 dari 34 Kadin provinsi dan 25 asosiasi. Anindya menggantikan Arsjad Rasjid yang sejatinya masih menjabat sebagai ketua umum Kadin periode 2021-2026.
Arsjad menegaskan bahwa Munaslub yang terjadi pada Sabtu lalu itu tidak sah.