Berita

Direktur Eksekutif Human Studies Institute (HSI), Rasminto/Ist

Politik

PILKADA 2024

Pengawasan Partisipatif Publik Lahirkan Pemimpin Berkualitas

MINGGU, 15 SEPTEMBER 2024 | 23:57 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Pemilihan serentak 2024 di Indonesia merupakan ujian penting bagi kualitas demokrasi dan pembangunan daerah. 

Di balik hiruk-pikuk proses pemilihan serentak 2024, keterlibatan publik dalam pengawasan partisipatif menjadi kunci utama untuk memastikan jalannya demokrasi yang sehat, transparan, dan inklusif. 

Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Human Studies Institute (HSI), Rasminto saat menjadi pembicara sosialisasi pengawasan partisipatif oleh Bawaslu Kota Serang, Banten, Sabtu (14/9). 


"Salah satu aspek krusial dari pengawasan partisipatif adalah bagaimana dapat mendorong pendidikan politik dan demokrasi di masyarakat," kata Rasminto dalam keterangan yang diterima redaksi, Minggu (15/9). 

Keterlibatan publik dalam mengawasi jalannya pemilu berperan langsung dalam memperkuat kualitas demokrasi. 

"Dengan ikut terlibat, masyarakat tidak hanya menjadi penerima hasil demokrasi, tetapi juga menjadi aktor yang memastikan proses berjalan dengan benar dan sesuai aturan," jelasnya. 

Pakar Geografi Politik Universitas Islam 45 (Unisma) ini membeberkan bentuk-bentuk pengawasan partisipasi publik dalam pilkada serentak. 

"Pengawasan partisipatif publik dapat meliputi pemantauan langsung di lapangan, pelaporan pelanggaran, hingga memberikan masukan terkait penyelenggaraan pemilu," jelasnya lagi. 

Menurutnya, melalui pendidikan politik, masyarakat diajak untuk memahami hak dan kewajibannya sebagai warga negara. 

"Pendidikan politik yang ditanamkan dalam proses pengawasan partisipatif memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang sistem politik dan mekanisme demokrasi. Selain itu, masyarakat akan lebih kritis terhadap pilihannya dan lebih sadar akan dampak jangka panjang dari calon yang dipilih," ungkapnya. 

Ia meyakini bahwa pendidikan politik akan menciptakan pemilih cerdas .

"Publik akan tercerahkan dalam memilih berdasarkan kualitas dan visi calon, bukan karena pengaruh pragmatisme politik," tutur Rasminto. 

Lanjutnya, keterlibatan publik dalam pengawasan pemilu berdampak pada pembangunan daerah. 

"Ketika masyarakat dilibatkan secara aktif, mereka menjadi lebih sadar akan pentingnya memilih pemimpin yang dapat membawa perubahan nyata di daerahnya," tegasnya. 

Rasminto juga mengungkapkan, pengawasan partisipatif publik akan melahirkan pemimpin yang berkualitas.

"Sebab, proses demokrasi yang transparan dan partisipatif cenderung melahirkan para pemimpin yang lebih akuntabel dalam memenuhi janji kampanye, terutama terkait isu-isu pembangunan daerah seperti infrastruktur, layanan publik, dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya