Berita

Dedi Mulyadi menggendong seniman Longser saat mendaftar sebagai calon gubernur ke Kantor KPU Jawa Barat, Bandung, Selasa 27 Agustus 2024 (Foto: Antara)

Nusantara

Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan Seng Ada Lawan, Jagoan PDIP dan PKB Bak Ayam Sayur

KAMIS, 12 SEPTEMBER 2024 | 16:16 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Langkah Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan memimpi Jawa Barat terbuka lebar. Calon gubernur-wakil gubernur jagoan Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus ini memperoleh suara dukungan lebih dari 70%, unggul telak dari tiga pasangan calon lainnya di Pilkada serentak 2024.

"(Elektabilitas) Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan kurang lebih 77,81 persen," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, memaparkan hasil survei lembaganya, Kamis (12/9).

Survei dilakukan periode 2-8 September 2024 melibatkan 1200 responden dari seluruh provinsi Jawa Barat. Wawancara dilakukan tatap muka, menggunakan metode simple random sampling dengan toleransi kesalahan atau margin of error +- 2,9 % dan tingkat kepercayaan 95%.

Urutan dua ditempati Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie. Calon yang diusung PKS, PPP, dan Nasdem ini dipilih 10,98% responden, terpaut hampir 60% dari Dedi-Erwan yang didukung Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN, PSI, PBB, Gelora, Garuda, Prima, Partai Ummat, Perindo, PKN, Hanura, dan Partai Buruh.

Survei yang sama juga menunjukkan dukungan yang diperoleh Acep Dadang Ruhiyat-Gitalist Dwi Natarina, dan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja tidak lebih dari 3%. Pasangan Acep-Gitalis yang diusung PKB, dan Jeje-Ronal yang diusung PDIP memperoleh dukungan masing-masing 2,24%.

“Perbedaan antara Pak Acep dan Pak Jeje sama sekali tidak signifikan, sehingga siapa yang berada di posisi ketiga atau keempat menjadi tidak terlalu penting,” kata Burhanuddin.

Dia menjelaskan faktor yang mendorong pemilih Jawa Barat menentukan pilihan. Terbesar adalah karena calon dianggap memiliki perhatian terhadap rakyat dan soal popularitas.

"Empat dari 10 orang Jawa Barat itu memilih calon gubernur karena faktor orangnya perhatian sama rakyat. Tapi ada pemilih memilih calon karena faktor belum tahu nama yang lain, karena tingkat dikenalnya tidak berimbang," jelasnya.

Meski selisih dukungan Dedi-Erwan dengan Syaikhu-Ilham terpaut jauh, Burhanuddin mengingatkan masih dimungkinkan berubah. 

"Kita masih punya waktu 2,5 bulan ke depan, dan kita lihat apakah Ahmad Syaikhu bisa menciptakan kejutan seperti Pilkada 2018," tutupnya.

Populer

Jokowi Kumpulkan Kapolda Hingga Kapolres Jelang Apel Akbar Pasukan Berani Mati, Ada Apa?

Kamis, 12 September 2024 | 11:08

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Ini Kisah di Balik Fufufafa Dikaitkan dengan Gibran

Rabu, 11 September 2024 | 01:15

Jemaah Suruh RK Turun dari Panggung Haul Mbah Priok

Senin, 02 September 2024 | 09:22

Akun Kaskus Fufufafa yang Hina Prabowo Diduga Gibran, Grace Natalie: Dipastikan Dulu

Rabu, 04 September 2024 | 04:44

UPDATE

Petunjuk Fufufafa Mengarah ke Gibran Makin Bertebaran

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

PDIP Endus Peran Mulyono di Balik Gugatan Kader

Kamis, 12 September 2024 | 19:48

Hadirkan Studio Musik, Amanah Latih dan Fasilitasi Pemuda untuk Berkarya

Kamis, 12 September 2024 | 19:40

Gojek Ngaku Diminta Prabowo Bantu Program Makan Bergizi Gratis

Kamis, 12 September 2024 | 19:31

MK Anggap Permohonan Novel soal Capim KPK Tidak Relevan

Kamis, 12 September 2024 | 19:19

Partai Oposisi Islam Raih Suara Terbanyak di Pemilu Yordania

Kamis, 12 September 2024 | 19:11

KPK Temukan Mobil Harun Masiku Terparkir di Apartemen

Kamis, 12 September 2024 | 19:10

RK-Suswono Terima Banyak Wejangan dari Sutiyoso

Kamis, 12 September 2024 | 19:00

Kendali Jokowi Merebut PKB Mulai Rapuh

Kamis, 12 September 2024 | 18:49

Menlu Retno Mohon Pamit: Jangan Lelah Mencintai Indonesia

Kamis, 12 September 2024 | 18:45

Selengkapnya