Berita

Ilustrasi/RMOL

Bisnis

Ikuti AS Terapkan Tarif Tambahan, Kanada Terancam Balasan China

KAMIS, 12 SEPTEMBER 2024 | 09:52 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Langkah Kanada untuk mengenakan tarif tambahan pada produk-produk  China termasuk baterai, semikonduktor, dan mineral penting, dinilai berisiko terhadap hubungan perdagangan kedua negara.

Para pengamat di China mengatakan langkah Kanada yang mengikuti jejak AS telah menunjukkan bahwa kebijakan perdagangannya semakin tidak bersahabat. Apalagi jika Kanada akan memperluas tindakan tarif lebih lanjut pada barang-barang China. 

Media Kanada The Globe and Mail sebelumnya melaporkan bahwa Menteri Keuangan Kanada Chrystia Freeland akan memulai diskusi mengenai penetapan tarif terhadap barag China dalam waktu dekat.
Freeland mengatakan Kanada akan mulai melakukan peninjauan Undang-Undang Tarif Bea Cukai selama 30 hari untuk mempelajari perlunya tarif pada baterai, suku cadang baterai, semikonduktor, mineral dan logam penting, serta produk surya.

Freeland mengatakan Kanada akan mulai melakukan peninjauan Undang-Undang Tarif Bea Cukai selama 30 hari untuk mempelajari perlunya tarif pada baterai, suku cadang baterai, semikonduktor, mineral dan logam penting, serta produk surya.

Kementerian Perdagangan China (MOFCOM) pada Rabu malam mengecam tindakan Kanada tersebut,  yang dinilai membabi buta mengikuti negara tertentu untuk mengambil tindakan sepihak terhadap China.  

"China akan mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melindungi hak dan kepentingan sah perusahaan China," kata juru bicara MOFCOM.

He Weiwen, seorang peneliti senior dari Pusat Tiongkok dan Globalisasi, mengaku tidak kaget dengan langkah Kanada.

"Tidak mengherankan bahwa Kanada memperluas tarif pada lebih banyak barang China, karena dia mengikuti jejak AS, bertujuan untuk melarang produk energi baru China sambil membangun rantai industri dan pasokan baru dengan alasan apa yang disebut keamanan nasional," ujarnya kepada Global Times.

Ia memperkirakan bahwa Kanada akan mengenakan tarif tambahan pada barang-barang China  setelah peninjauan 30 hari, meskipun tarif pajak mungkin akan sedikit disesuaikan.

Kanada juga baru-baru ini telah mengumumkan tarif tambahan 100 persen pada kendaraan listrik (EV) China dan tarif 25 persen pada baja dan aluminium dari China, yang berlaku mulai 1 Oktober.

Li Haidong, profesor di Universitas Urusan Luar Negeri China menambahkan, di masa mendatang, Kanada mungkin akan terus mengikuti jejak AS untuk mengenakan tarif yang lebih tinggi pada sejumlah besar produk China. 

Namun,  menurutnya, langkah Kanada mempolitisasi isu perdagangan akan menjadi bumerang karena warganya sendiri yang akan menanggung akibat, sama seperti yang sudah dialami konsumen AS setelah negara itu mengenakan tarif yang lebih tinggi pada produk-produk China beberapa tahun lalu. 

Perdagangan antara Tiongkok dan Kanada turun 0,5 persen tahun-ke-tahun dalam delapan bulan pertama tahun 2024 menjadi 57,66 miliar dolar AS, membalikkan pertumbuhan 2,4 persen yang terlihat dalam tujuh bulan pertama, menurut data yang dirilis oleh Administrasi Umum Bea Cukai Tiongkok pada hari Selasa.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya