Berita

Prof Marsudi Wahyu Kisworo di Universitas Siswa Bangsa (Sampoerna University)/Ist

Tekno

Waspada! AI Potensial Digunakan untuk Kejahatan

KAMIS, 12 SEPTEMBER 2024 | 00:11 WIB | LAPORAN: WIDODO BOGIARTO

Publik harus mewaspadai adanya potensi artificial intelligence (AI) atau kecerdasan buatan digunakan oleh pihak-pihak tertentu untuk melakukan tindakan kejahatan.

Demikian disampaikan Rektor Universitas Pancasila (UP), Prof Marsudi Wahyu Kisworo saat memberikan studium generale dalam rangka pembukaan awal kuliah tahun 2024/2025 Universitas Siswa Bangsa (Sampoerna University) dengan judul 'Security and Privacy Awareness in Artificial Intelligence Era', Rabu (11/9).

"Virus dan malware yang cerdas dan dapat bermutasi, penggunaan AI untuk pelanggaran keamanan maupun pembobolan privasi, penggunaan AI untuk melakukan serangan siber yang canggih, sampai penggunaan AI untuk memecah belah bangsa dengan memproduksi hoax, fitnah, dan ujaran kebencian," kata Marsudi.

Marsudi juga menyampaikan sejarah perkembangan AI mulai tahun 1946 dari sebuah ide dibuatnya neuron dalam bentuk digital sampai era generative AI sekarang, hingga ke prediksi masa depan yaitu artificial super intelligence yang bisa menghasilkan super human intelligence.

Guru Besar bidang Information Teknologi (IT) pertama di Indonesia tersebut mengatakan, dari perkembangan AI yang semakin pesat ini, banyak peluang bagus muncul untuk dimanfaatkan dalam membawa perubahan besar di semua sektor dan lini industri.

Namun Marsudi mengimbau untuk berhati-hati karena setelah era IT attack, berikutnya akan muncul AI attack yang mungkin bisa mencelakakan manusia sendiri. Untuk itu memitigasi dampak-dampaknya menjadi sangat penting.

"Tidak heran maka mengapa banyak tokoh, bahkan tokoh-tokoh IT sendiri khawatir bahwa AI akan menjadi kotak pandora yang ketika dibuka membuat berbagai malapetaka yang disimpannya terbuka dan mencelakakan manusia," demikian Marsudi.




Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya