Berita

Kerusuhan di depan Pameran Pertahanan Angkatan Darat di Pusat Konvensi dan Pameran Melbourne, Australia pada Rabu, 11 September 2024/ Darrian Traynor

Dunia

Protes Anti Perang Australia Berujung Bentrok, 27 Polisi Jadi Korban

RABU, 11 SEPTEMBER 2024 | 19:11 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Ribuan orang turun ke jalan pada Rabu pagi (11/9) untuk memprotes gelaran Pameran Pertahanan Angkatan Darat di Pusat Konvensi dan Pameran Melbourne, Australia.

Protes anti-perang itu disinyalir berkaitan dengan perkembangan perang Gaza, karena banyak peserta yang mengibarkan bendera Palestina.

Salah seorang penyelenggara protes bernama Nathalie Farah mengatakan bahwa para demonstran ingin Australia tidak terlibat lebih jauh dalam genosida dengan memasok senjata ke Israel.


"Kami ingin Australia tidak terlibat karena sebenarnya melanggar hukum internasional untuk memasok senjata ke Israel," tegasnya, seperti dimuat 9 News.

Aksi protes tersebut merupakan yang terbesar di Melbourne dengan sekitar 1000 petugas, dari Victoria dan New South Wales, dikerahkan untuk mengamankan situasi.

Kendati demikian, aksi yang awalnya damai berubah menjadi kacau setelah demonstran diduga melempar batu, kotoran manusia, kotoran kuda, dan kantong berisi cairan tidak dikenal.

Bahkan ada oknum pengunjuk rasa yang menyiram petugas polisi dengan cairan asam tingkat rendah hingga mengakibatkan kulitnya iritasi.

Dikatakan bahwa sedikitnya 27 personel polisi terluka selama bentrokan tersebut.

Kuda polisi juga dilaporkan dipukul dan tempat sampah dibakar.

Sebagai tanggapan, polisi mengerahkan alat yang tidak mematikan seperti semprotan cabai dan granat kejut serta menangkap dan mendakwa 42 orang.

"Pada pukul 7 malam hari ini, 22 dari mereka telah didakwa dan dibebaskan dengan jaminan, 10 telah didenda dan 10 lainnya diperkirakan akan didakwa dengan panggilan pengadilan nanti," ungkap laporan kepolisian Australia.

Polisi memperkirakan bahwa jumlah massa yang hadir dalam protes anti-perang mencapai 1500 orang.

Komisaris Kepala Kepolisian Victoria Shane Patton mengatakan aksi protes memanas sejak pukul 07.00 pagi waktu setempat dan mereda di sore harinya.

Dia mengaku kecewa dengan tindakan para demonstran dan akan memastikan bahwa para perusuh akan dihukum sebagaimana mestinya.

"Mereka datang ke sini untuk memprotes anti perang, jadi mungkin antikekerasan. Satu-satunya cara saya dapat menggambarkan mereka adalah sekelompok orang munafik," katanya.

Bentrokan antara pengunjuk rasa menyebabkan gangguan di seluruh kota Melbourne. Beberapa jalan ditutup dan transportasi umum beroperasi pada rute yang dipersingkat.

Banyak pekerja kota juga diminta untuk tidak datang ke bisnis distrik hari ini.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya