Berita

Kaesang Pangarep (Instagram)

Hukum

Jokowi Sudah Ngomong, KPK Jangan Jadi Komisi Pembela Kaesang

RABU, 11 SEPTEMBER 2024 | 14:52 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diingatkan untuk tidak membuat publik makin marah dengan tidak berani mengusut tuntas dugaan gratifikasi Kaesang Pangarep terkait penggunaan jet pribadi saat pergi bersama Erina Gudono ke Amerika Serikat. 

"Kasusnya mirip dengan Mario Dandy, di mana KPK akhirnya mengusut orangtuanya Rafael Alun Trisambodo dengan kasus gratifikasi. KPK juga harus jujur dan berani usut Kaesang karena anak pejabat, presiden lagi. Jika tidak, KPK bisa dianggap lembaga 'Komisi Pembela Kaesang'. Ini tentunya semakin membikin publik marah," kata Direktur Gerakan Perubahan, Muslim Arbi, kepada RMOL, Rabu (11/9).

KPK, sebut dia, tidak boleh masuk angin. Dengan mengusut tuntas dugaan gratifikasi Kaesang sekaligus bisa menepis anggapan lembaga anti rasuah bukan jadi pelindung anak presiden.

"Jika KPK tidak serius usut Kaesang, publik anggap benar KPK di era Jokowi digunakan untuk melindungi anak-anaknya," kata Muslim.

Lebih lanjut Muslim meyakini desakan agar KPK dibubarkan akan menggema jika kasus Kaesang tidak tuntas diusut bahkan setelah Jokowi lengser.

"Karena lembaga negara yang dibiayai rakyat tapi malah membela kepentingan presiden dan keluarganya," pungkas Muslim.

KPK sebelumnya sempat ingin mengklarifikasi Kaesang soal dugaan gratifikasi jet pribadi. Namun pada akhirnya dibatalkan.

Lama isu gratifikasi dikaitkan dengan Kaesang, Presiden Jokowi akhirnya buka mulut. Tanggapan yang disampaikan Jokowi setelah menonton laga kualifikasi Piala Dunia 2026 timnas Indonesia melawan Australia di Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Selasa malam, seolah memberi jalan untuk KPK segera memeriksa Kaesang.

"Ya semua warga negara sama di mata hukum ya, itu aja," kata Jokowi.

Populer

Jagoan PDIP di Pilkada 2024 Berpeluang Batal, Jika….

Minggu, 08 September 2024 | 09:30

Slank sudah Kembali ke Jalan yang Benar

Sabtu, 07 September 2024 | 00:24

Soal Video Winson Reynaldi, Pemuda Katolik: Maafkan Saja, Dia Tidak Tahu Apa yang Dia Perbuat!

Senin, 09 September 2024 | 22:18

Jemaah Suruh RK Turun dari Panggung Haul Mbah Priok

Senin, 02 September 2024 | 09:22

Akun Kaskus Fufufafa yang Hina Prabowo Diduga Gibran, Grace Natalie: Dipastikan Dulu

Rabu, 04 September 2024 | 04:44

Ngeri! Ahok Ancam Tinggalkan PDIP Jika Banteng Usung Anies

Minggu, 01 September 2024 | 13:33

Megawati Digugat Kader Banteng ke PN Jakpus

Sabtu, 07 September 2024 | 14:49

UPDATE

Bela Gibran soal Akun Fufufafa, Budi Arie Mendadak jadi Jubir

Rabu, 11 September 2024 | 14:05

Gus Ipul Dilantik Mensos, Pukulan Buat PKB

Rabu, 11 September 2024 | 13:59

Bawaslu: Memilih Kotak Kosong Pilihan yang Sah

Rabu, 11 September 2024 | 13:52

Indonesia Buka Pintu untuk Qatar Berinvestasi

Rabu, 11 September 2024 | 13:48

Saatnya PTUN Ambil Putusan Mahapenting dan Mahagenting untuk Keberlangsungan Bangsa

Rabu, 11 September 2024 | 13:47

Harris Ungkap Rencana Jitu Akhiri Perang Gaza di Debat Capres 2024

Rabu, 11 September 2024 | 13:45

Tidak Setuju dengan 'Anak Abah', PKS Usul Gerakan Ubah Aturan Pemilu

Rabu, 11 September 2024 | 13:25

Kemenkeu Setujui Minuman Berpemanis Kena Cukai 2,5 Persen pada Tahun Depan

Rabu, 11 September 2024 | 13:01

Pimpinan DPD Harus Punya Visi Pemerataan Pembangunan

Rabu, 11 September 2024 | 12:39

Inggris Hentikan Semua Penerbangan Langsung ke Iran

Rabu, 11 September 2024 | 12:36

Selengkapnya