Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Harga Minyak Dunia Loyo ke Level Terendah dalam Tiga Tahun

RABU, 11 SEPTEMBER 2024 | 09:51 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Harga minyak mentah dunia terpantau anjlok ke level terendah sejak tiga tahun terakhir, pada penutupan perdagangan Selasa (10/9) waktu setempat atau Rabu pagi (11/9) WIB.

Seperti dikutip Reuters, Rabu (11/9), harga minyak mentah Brent ditutup jatuh 3,69 persen menjadi 69,19 Dolar AS per barel. 

Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS ditutup anjlok 4,31 persen menjadi 65,75 Dolar AS per barel.

Kedua harga acuan ini turun lebih dari 3 Dolar AS selama sesi tersebut, setelah masing-masing naik sekitar 1 persen pada perdagangan awal pekan ini. Namun harga minyak mentah WTI sempat turun lebih dari 5 persen pada Selasa, dengan mencapai ke level terendah sejak Mei 2023.

Melemahnya harga minyak dunia ini terjadi setelah OPEC+ merevisi perkiraan permintaan minyaknya yanh akan turun untuk tahun ini dan 2025, mengimbangi kekhawatiran pasokan dari Badai Tropis Francine.

Sementara OPEC dalam laporan bulanannya juga mengatakan permintaan minyak dunia hanya akan naik sebesar 2,03 juta barel per hari (bph) pada tahun 2024, turun dari perkiraan bulan lalu untuk pertumbuhan sebesar 2,11 juta bph.

OPEC juga memangkas perkiraan pertumbuhan permintaan global tahun 2025 menjadi 1,74 juta bph dari 1,78 juta bph. Sehingga harga minyak dunja merosot karena melemahnya prospek permintaan global dan ekspektasi kelebihan pasokan minyak.

"Hampir tidak ada pertumbuhan permintaan minyak di negara-negara maju tahun ini. Stimulus fiskal di Tiongkok juga belum mendorong sektor konstruksi; itulah salah satu alasan utama permintaan Tiongkok terhadap solar menyusut," kata seorang ahli strategi pasar minyak, Clay Seigle.

Menurut analis senior di Price Futures Group, Phil Flynn investor semakin memperkirakan ekonomi global akan melambat tahun ini.

Hal itu tercermin dari saham energi yang mengalami penurunan terbesar di antara sektor S&P 500 pada penutupan perdagangan Selasa. Hess (HES.N), Chevron (CVX.N), Occidental Petroleum (OXY.N), Halliburton (HAL.N), SLB (SLB.N), Ovintiv (OVV.N), Devon Energy (DVN.N), semuanya tercatat mencapai titik terendah intraday 52 minggu pada periode tersebut.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya