Berita

(Tengah), Walid dan Ramadhan berfoto bersama ulama MUI di Jakarta pada Selasa, 10 September 2024/RMOL

Dunia

Tiba di Jakarta, Dua Bocah Ajaib Gugah Semangat Juang Gaza

SELASA, 10 SEPTEMBER 2024 | 21:42 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Organisasi kemanusiaan International Networking for Humanitarian (INH) memboyong dua anak laki-laki asal Gaza yang kerap dijuluki sebagai "miracle" atau ajaib ke Indonesia.

Dua bocah ajaib tersebut bernama Ramadhan Abu Jazar (10 Tahun) dan adik kandungnya Walid Abu Jazar (7 Tahun). Keduanya kerap membagikan kisah inspiratif kepada dunia, tentang perjuangan mereka bertahan hidup di tengah perang Gaza.

Pendiri INH, Muhammad Husein Gaza hadir memperkenalkan kedua anak Palestina itu di forum silaturahim antara Majelis Ulama Indonesia (MUI) dengan King Hussein Cancer Centre (KHCC), Islamic Charity for Society (ICC) dan Anak Ajaib Gaza di Jakarta pada Selasa (10/9).


Husein menceritakan bahwa Ramadhan dan Walid dijuluki anak ajaib karena mampu membangkitkan semangat orang-orang Palestina, melalui konten keseharian mereka di Gaza.

Keduanya kerap diundang ke berbagai pertemuan, wawancara dengan media dan menjadi tamu podcast untuk menceritakan bagaimana kondisi sebenarnya di Gaza dan menularkan semangat perjuangan yang mereka miliki.

"Mereka adalah seorang influencer yang kontennya selama di Gaza, kemudian dia membuat video bukan mengemis atau menangisi keadaan. Video dia adalah video motivasi untuk membangkitkan semangat orang-orang di Gaza. Followersnya 1,5 juta di Instagram," ungkapnya.

Menurut penuturan Husein, kedua bocah itu sempat terjebak di tengah perang Gaza selama enam bulan. Sampai akhirnya mereka dievakuasi pihak Qatar dan dibawa INH berkunjung ke Jakarta.

"Di tengah genosida, dia dievakuasi oleh pemerintah Qatar, Qatar hanya mengevakuasi beberapa orang yang dianggap aset besar," ungkapnya.

Anak yang paling tua, bernama Ramadhan mengatakan bahwa ia lahir pada tahun 2014 dan sudah dihadapkan pada perang mematikan yang merenggut 140 anggota keluarga besarnya di Gaza.

"Ramadan lahir di tahun 2014, saat itu Gaza diserang dalam perang panjang 50 hari dan ketika hari saya lahir, paman saya syahid, namanya Ramadhan, maka ayah menamai saya Ramadhan. Rumah kami hancur, paman bibi saya syahid. Saya besar dengan suasana yang tidak berbeda. Saya hidup di tiga perang setelahnya," ungkapnya.

Kemudian Gaza mengalami perang terpanjang sejak 7 Oktober. Ramadhan kembali melihat rumahnya hancur, keluarganya meninggal dunia dan keinginannya untuk bersekolah pupus.

Ramadhan berpesan agar umat Muslim bersatu memperkuat dukungan untuk Gaza. Pasalnya ia sangat yakin Israel tidak akan berhenti menjajah dan mungkin setelah Palestina berhasil diduduki, negara-negara Muslim bisa terancam.

"Israel tidak akan puas dengan menguasai Gaza, dengan menguasai Palestina. Kami yakin kalau Gaza runtuh, Israel akan melanjutkan ekspansi mereka sejauh yang bisa mereka lawan," ujarnya.

Menurut Ramadhan, serangan Israel bukan hanya mimpi buruk bagi Palestina, tetapi juga untuk negara-negara lain. Gaza saat ini tengah berjuang mempertahankan tanah mereka dan menghentikan ekspansi Israel ke wilayah lainnya.

"Bukan kami yang membutuhkan kalian. Kalian yang membutuhkan kami. Karena hari ini warga Gaza lah yang sedang mempertahankan Masjidil Aqsa, dengan mengorbankan nyawa mereka, harta mereka," tegasnya.

Oleh sebab itu, dia memohon agar dukungan semakin diperkuat. Jangan sampai Gaza hancur dan umat Muslim menjadi sasaran selanjutnya.

"Maka kami mohon bantu Gaza Totalitas, bantu Gaza sekuat tenaga, sebagaimana Israel dibantu oleh Amerika, Inggris Prancis dengan totalitas, kita juga ingin dibantu oleh umat Islam dengan totalitas," kata anak berusia 10 tahun itu.

Adiknya yakni Walid juga menyampaikan hal serupa. Dia menyebut kehidupan di Gaza sangat sulit, tetapi semangat juang mereka tidak akan pernah turun.

"Kami anak Palestina ini hidup tumbuh kembang dengan penderitaan. Makan siang itu perih dan luka, itu tidak akan pernah menurunkan semangat kali. Kami akan terus berjuang. Kami tidak akan gentar, meski kami harus meminum air garam untuk bertahan," tegas Walid.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kades Diminta Tetap Tenang Sikapi Penyesuaian Dana Desa

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:10

Demokrat Bongkar Operasi Fitnah SBY Tentang Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:08

KPK Dalami Dugaan Pemerasan dan Penyalahgunaan Anggaran Mantan Kajari HSU

Rabu, 31 Desember 2025 | 12:01

INDEF: MBG sebuah Revolusi Haluan Ekonomi dari Infrastruktur ke Manusia

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:48

Pesan Tahun Baru Kanselir Friedrich Merz: Jerman Siap Bangkit Hadapi Perang dan Krisis Global

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:40

Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Aceh Tamiang 1 Januari 2026

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:38

Emas Antam Mandek di Akhir Tahun, Termurah Rp1,3 Juta

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:26

Harga Minyak Datar saat Tensi Timteng Naik

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:21

Keuangan Solid, Rukun Raharja (RAJA) Putuskan Bagi Dividen Rp105,68 Miliar

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:16

Wacana Pilkada Lewat DPRD Salah Sasaran dan Ancam Hak Rakyat

Rabu, 31 Desember 2025 | 11:02

Selengkapnya