Berita

Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Berly Martawardaya/RMOL

Politik

Ekonom Sebut Persaingan Tak Sehat Pilgub DKI Berdampak ke Pembangunan

JUMAT, 06 SEPTEMBER 2024 | 22:01 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Kontestasi pemilihan gubernur (Pilgub) DKI Jakarta dinilai tidak sehat bukan hanya dikritisi oleh praktisi politik, tapi juga kalangan ekonom.

Direktur Riset Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Berly Martawardaya menjelaskan, persaingan politik dengan persaingan usaha memiliki kemiripan.

"Banyak kemiripan antara persaingan usaha dan persaingan politik," ujar Berly dalam keterangan tertulis INDEF atas pelaksanaan diskusi publik bertajuk "Ekonomi Politik Persaingan Pilkada 2024", yang dikutip Kantor Berita Politik RMOL pada Jumat (6/9).


Dia memaparkan, jika memakai kerangka analisis ekonomi yang ditetapkan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU), maka persaingan bakal pasangan calon di Pilkada 2024 digambarkan telah melampaui batas kewajaran.

"Bahwa pada pemilihan gubernur (pilgub) Jakarta, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan, biarpun terdapat dua paslon, tapi satu paslon didukung lebih dari 75 persen," tuturnya.

"Dan pilkadanya (sama saja) memiliki Indeks Persaingan lebih dari 6000. Angka tersebut berarti melebihi 1,5 kali batas yang diterapkan KPPU," tambah Berly.

Lebih lanjut, dosen mata kuliah Ekonomi Politik dan Persaingan Usaha di Univeritas Indonesia (UI) itu meyakini, dampak dari persaingan di Pilkada 2024 yang tidak sehat akan berdampak pada kehidupan masyarakat.

"Dampak dari rendahnya pilihan dan persaingan akan terasa pada pembangunan daerah tersebut selama lima tahun ke depan," demikian Berly.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya