Berita

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto gelar pertemuan dengan pelaku usaha di Kanada/Ist

Politik

Menko Airlangga Ajak Pengusaha Kanada Tanam Investasi di Indonesia

KAMIS, 05 SEPTEMBER 2024 | 17:42 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto bertemu para pelaku usaha dan lembaga pendidikan negara bagian British Columbia di Vancouver, Kanada.

Pertemuan tersebut dibalut dalam acara Business Roundtable yang diselenggarakan oleh Asia Pacific Foundation of Canada (APFC), Selasa (3/9) waktu setempat.

British Columbia diketahui menonjol sebagai pemimpin dalam inovasi dan teknologi bersih dengan komitmennya mencapai emisi nol bersih pada 2050.


Sejalan dengan itu, Airlangga juga memaparkan komitmen Indonesia mewujudkan net zero emission pada 2060 dengan fokus pada energi terbarukan.

"Pemerintah tengah mendorong produksi kendaraan listrik, mempercepat pengembangan ekosistem semikonduktor dan kecerdasan buatan (AI), serta menjadi hub regional untuk penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS),” kata Menko Airlangga dikutip Kamis (5/9).

Dalam pertemuan bersama pelaku usaha Kanada itu, Airlangga juga memaparkan kebijakan Indonesia yang telah menetapkan 20 Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan akan bertambah menjadi 26 di tahun 2024 ini.

Untuk menarik investor, Airlangga juga memperkenalkan Super Tax Deduction dan Tax Allowance dalam mendorong penelitian dan pengembangan (R&D) serta pendidikan vokasi, dengan pengurangan pajak hingga 300 persen untuk R&D dan 200 persen untuk vokasi.

Di sisi lain, Indonesia telah memainkan peran penting dalam perdagangan dan kerja sama regional, mewakili lebih dari 50 persen perekonomian dan populasi ASEAN menjadi mitra tepat untuk mengimplementasikan Strategi Indo-Pasifik Kanada.

“Kami adalah negara dengan perekonomian kepulauan yang luas dan terletak di jantung jalur perdagangan global, dengan bonus demografi menempatkan Indonesia sebagai pintu gerbang menuju ASEAN,” ujar Menko Airlangga.

Di akhir pertemuan, Menko Airlangga mengundang pelaku usaha Kanada, khususnya British Columbia untuk berkolaborasi memanfaatkan berbagai peluang ekonomi, termasuk mengundang institusi pendidikan seperti Simon Fraser University dan British Columbia Institute of Technology menjadi salah satu Perguruan Tinggi Luar Negeri (PTLN) Indonesia, serta Asia Pacific Foundation Canada membuka perwakilannya di Indonesia.

Pelaku usaha yang hadir pada Business Roundtable antara lain BC Forestry Innovation Investment Ltd., Foresight Clean Tech Accelerator, Damon Motorcycles, Paper Excellence, EDC, Kryton International, Chop Velue, Simon Fraser University, British Columbia Institute of Technology, dan Westport Fuel Systems.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya