Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto/RMOL
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kristiyanto mengaku bersyukur bisa mengikuti Misa Akbar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), yang dipimpin Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia Paus Fransiskus.
Politikus asal Yogyakarta itu datang seorang diri dengan mengenakan batik lengan panjang corak coklat.
Bagi Hasto, kunjungan Paus ini adalah momen berharga tidak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi bangsa Indonesia.
"Ya tentu mengucapkan syukur karena saya teringat ketika Paus Yohanes datang saat itu saya masih mahasiswa," kata Hasto di SUGBK, Senayan, Jakarta, Kamis (5/9).
Ketika ditanya mengenai antusiasme masyarakat, Hasto menilai suasananya mirip dengan kunjungan Paus Yohanes Paulus II pada tahun 1989 silam.
“Ya antusiasmenya sama karena bagaimana pun juga bangsa Indonesia yang toleran menghormati pemimpin-pemimpin agama dan inilah kebhinekaan kita, suasana antusiasmenya kemudian rasa harunya semua sama," tambahnya.
Hasto juga berharap kedatangan Paus Fransiskus yang dikenal sebagai sosok sederhana dan pencinta lingkungan, dapat membawa pesan perdamaian serta semangat menjaga bumi.
“Ya dengan pesan perdamaian yang beliau sampaikan kesedehanaan kemudian bagaimana beliau sebagai sosok Paus yang terus menyuarakan semangat mencintai bumi ini juga senafas yang diperjuangkan PDIP ya,” tuturnya.
Sebagai informasi, Paus Fransiskus merupakan Kepala Negara Vatikan ketiga yang mengunjungi Indonesia, setelah Paus Paulus VI pada 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada 1989.