Berita

Ketua Bidang Reformasi Sistem Hukum DPP PDI Perjuangan, Ronny Berty Talapessy di Kantor DPD PDI Perjuangan, Jalan Jamin Ginting, Medan, Rabu (4/9)/RMOL

Politik

Isu ‘Blok Medan’ Tak Diproses, PDI Perjuangan Tuding Zahir Korban Kriminalisasi ‘Invisible Hand’

RABU, 04 SEPTEMBER 2024 | 20:14 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

PDI Perjuangan menilai penangkapan dan penahanan terhadap bakal calon bupati Batubara, Zahir sebagai sebuah aksi kriminalisasi yang dilakukan oleh Polda Sumatera Utara. Sebab, proses hukum terhadap mantan bupati Batubara itu dilakukan setelah Zahir digadang akan maju di Pilkada Batubara 2024.

“Kami melihat bahwa kasus Zahir ini penuh dengan unsur politik. Ada invisibel hand yang punya kepentingan mentersangkakan Zahir,” kata Ketua Bidang Reformasi Sistem Hukum DPP PDI Perjuangan, Ronny Berty Talapessy di Kantor DPD PDI Perjuangan, Jalan Jamin Ginting, Medan, Rabu (4/9).

Meski menilai penangkapan tersebut berbau kepentingan politis, namun Ronny menolak menjelaskan terkait pihak yang disebutnya menjadi ‘invisible hand’. Hanya saja ia menilai pihak aparat penegak hukum dalam hal ini pihak Polri terkesan menunjukkan keberpihakan. 


“Kita sama-sama tau, banyak hal yang seperti ini. Polri jangan tebang pilihlah, ada beberapa kasus yang mencuat tapi tidak diproses. Kita tau seperti blok Medan yang merupakan fakta di persidangan, masa itu nggak diproses,” ungkapnya.

PDI Perjuangan menurut Ronny akan terus melawan berbagai upaya menjadikan hukum sebagai instrumen politik oleh pihak tertentu. Dalam posisi ini kata Ronny, PDI Perjuangan selalu berada di barisan rakyat.

“Biarlah warga Sumut yang menilai invisible hand itu. Kita sudah melakukan pra peradilan artinya kita sudah meminta agar ada putusan hukum yang jelas terkait dengan penetapan Zahir sebagai tersangka,” pungkasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Perbankan Nasional Didorong Lebih Sehat dan Tangguh di 2026

Senin, 22 Desember 2025 | 08:06

Paus Leo XIV Panggil Kardinal di Seluruh Dunia ke Vatikan

Senin, 22 Desember 2025 | 08:00

Implementasi KHL dalam Perspektif Konstitusi: Sinergi Pekerja, Pengusaha, dan Negara

Senin, 22 Desember 2025 | 07:45

FLPP Pecah Rekor, Ribuan MBR Miliki Rumah

Senin, 22 Desember 2025 | 07:24

Jaksa Yadyn Soal Tarik Jaksa dari KPK: Fitnah!

Senin, 22 Desember 2025 | 07:15

Sanad Tarekat PUI

Senin, 22 Desember 2025 | 07:10

Kemenkop–DJP Bangun Ekosistem Data untuk Percepatan Digitalisasi Koperasi

Senin, 22 Desember 2025 | 07:00

FDII 2025 Angkat Kisah Rempah Kenang Kejayaan Nusantara

Senin, 22 Desember 2025 | 06:56

Polemik Homebase Dosen di Indonesia

Senin, 22 Desember 2025 | 06:30

KKP Bidik 35 Titik Pesisir Indonesia Buat KNMP Tahap Dua

Senin, 22 Desember 2025 | 05:59

Selengkapnya