Berita

Tangkapan layar aksi nelayan di Tegal/RMOL

Nusantara

Ratusan Nelayan Tegal Tuntut Penolakan PIT

RABU, 04 SEPTEMBER 2024 | 14:22 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Kebijakan Penangkapan Ikan Terukur (PIT) yang digulirkan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) kembali mendapat penolakan dari nelayan.

Program yang dicanangkan berjalan tahun depan sejak ditetapkan PP No 11/2023, terus ditolak banyak stakeholder.

Hari ini ratusan nelayan dan pemilik kapal mendatangi Kantor Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Jongor Tegalsari, Kota Tegal untuk meluapkan aspirasi mereka terkait penolakan PIT.


Dalam video yang beredar di grup Whatsapp terlihat sekelompok nelayan ini meneriakan dan membentangkan spanduk tolak PIT, Rabu (4/9).  

Di saat bersamaan, di kantor tersebut sedang diselenggarakan FGD tentang sosialisasi PIT dari pusat.

"PIT bisa menjadikan KKN. Sebab diadakan sistem kuota dimana orang yang bermodal besar terutama investor asing bisa membeli kuota atau sistem jual beli kuota secara ilegal," ucap salah satu perwakilan pemilik kapal.

Tuntutan tersebut soal pembebasan zonasi, minimal yang berdampingan antara Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) 711 dan 712.

Kemudian masalah BBM agar ada harga khusus untuk nelayan serta penghapusan sanksi denda.

"Karena denda 1.000 persen itu sangat memberatkan, mencekik nelayan. Kami nelayan Kota Tegal dan sekitarnya menolak PIT," tegasnya.

Dalam video tersebut, Kepala Kantor PPP Jongor Kota Tegal, Tuti Suprianti yang dikawal aparat keamanan terlihat menyampaikan penjelasan soal kegiatan yang digelar Biro Infrastruktur dan Sumber Daya Alam Daerah (Isda) Provinsi Jawa Tengah terkait berkelanjutan dari PIT.

Tuti menjelaskan memang belum ada kesepakatan antara nelayan dengan kebijakan tersebut.

"Kami hanya kebetulan ketempatan lokasinya di PPP Jongor," ujarnya.

Menurut Tuti, aspirasi nelayan tersebut sudah lama sampaikan tetapi, dari pemerintah pusat belum ada tindak lanjut atas tuntutan mereka.

"Itu mungkin pemicu. Kami tidak menyangka ada aksi ini. Karena pembahasannya terkait PIT yang salah satu narasumber dari Staf Kementerian Kelautan. Jadi mereka spontan," pungkas Tuti.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya