Berita

Foto: Economic Times

Dunia

Pembukaan Dream Bazaar Jadi Mimpi Buruk, Berakhir dengan Kehancuran

SELASA, 03 SEPTEMBER 2024 | 07:11 WIB | LAPORAN: JONRIS PURBA

Pembukaan Dream Bazaar di Karachi pekan lalu seharusnya menjadi acara besar yang spektakuler. Tetapi yang terjadi sungguh di luar dugaan dan dengan cepat berubah menjadi kekacauan serta berakhir dengan kekerasan dan vandalisme.

Dipromosikan secara agresif di media sosial sebagai toko barang bekas besar pertama di Pakistan, acara tersebut menjanjikan harga yang tidak ada duanya untuk pakaian, aksesori, dan peralatan rumah tangga. Ketika ribuan orang berkumpul di luar mal, manajemen berjuang untuk mengendalikan kerumunan yang semakin banyak.

Ketika mereka mencoba menutup pintu untuk mengendalikan situasi, orang-orang yang membawa tongkat menerobos masuk melalui kaca dengan paksa.


Menurut ARY News, situasi menjadi sangat buruk sehingga lalu lintas kota macet, dengan rekaman video yang menunjukkan ribuan orang terdampar di luar mal. Saksi mata melaporkan kerusakan parah pada properti tersebut. Beberapa orang menuduh bahwa tidak ada polisi yang berjaga, sementara yang lain mengatakan bahwa polisi memukul orang-orang yang lewat.

Di tengah vandalisme, orang-orang membuat video diri mereka mencuri pakaian. Saksi mata lainnya mengatakan semua ini terjadi dalam waktu setengah jam. Mereka buka pukul 3 sore dan pada pukul 3.30 sore semuanya sudah dibersihkan.

Dream Bazaar dibangun seorang pria Pakistan yang tinggal di luar negeri untuk melayani masyarakat. Tetapi vandalisme membuat niat baiknya ini rusak. 

“Kami membawa ini untuk kepentingan masyarakat Karachi,” keluh seorang karyawan yang putus asa.

“Namun, alih-alih pembukaan yang lancar, kami malah menghadapi kekacauan. Sangat sedikit investasi yang terjadi di Karachi, dan ketika itu terjadi, inilah hasilnya,” tambahnya.

Orang-orang Pakistan di media sosial bersikap kritis sekaligus sinis.

“Jika orang-orang berbondong-bondong datang untuk memperjuangkan hak-hak mereka, masa depan negara ini akan lebih cerah. Namun, mereka justru memprioritaskan kemeja seharga Rs 50,” tulis seorang pengguna X dalam bahasa Urdu.

Insiden ini memperlihatkan kesulitan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat Karachi. Dengan pemerintah federal memangkas anggaran untuk proyek-proyek pembangunan dan inflasi yang masih menyulitkan kehidupan warga negara pada umumnya, keputusasaan akan barang-barang yang terjangkau terlihat jelas, Dawn melaporkan.

Pada hari pembukaan, dilaporkan bahwa utang Pakistan melonjak menjadi 254 miliar dolar AS per Juni 2024. Pemerintah federal menyampaikan angka-angka ini kepada Majelis Nasional, yang mengungkap meningkatnya kesulitan keuangan negara tersebut.

Meskipun ada sedikit peningkatan dalam cadangan devisa dan rupee yang stabil, masyarakat terus menderita akibat biaya energi yang tinggi, sewa rumah, dan ancaman kenaikan inflasi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya