Berita

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto didampingi seluruh Kepala Staf angkatan usai menghadiri rapat di Komisi I DPR RI, Gedung DPR-MPR, Jakarta Pusat, pada Selasa (3/9)/RMOL

Pertahanan

Panglima TNI Perjuangkan Kenaikan Tukin Hingga 80 Persen Demi Prajurit

SELASA, 03 SEPTEMBER 2024 | 18:45 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengakui bahwa gaji plus tunjangan kinerja (tukin) bagi prajurit dengan level Tamtama masih pas-pasan. 

Apalagi, gaji pokok mereka kini berada pada rentang Rp 3-4 juta per bulan.

Itu sebabnya, Agus mengajukan kenaikan tukin untuk TNI dari 70 persen menjadi 80 persen dalam rapat dengan Komisi I DPR RI di Gedung DPR-MPR, Jakarta Pusat pada Selasa (3/9).

”Tukin untuk TNI masih 70 persen. Kalau 70 persen, kita lihat gaji tamtama itu Rp3-4 juta. Kemudian tukinnya kalau 70 persen Rp 2,6 juta. Sehingga kurang lebih berarti take home pay-nya Rp6,7 juta,” kata Agus.

Lalu, simulasi bila tukin TNI naik menjadi 80 persen, para prajurit Tamtama TNI akan mendapat tambahan sekitar Rp 500 ribu, hal ini masih pas-pasan karena kebutuhan makan rata-rata per orang senilai Rp 3 juta per bulan.

"Kita makan saja minimal Rp100 ribu per orang, sekeluarga. Berarti udah Rp3 juta," jelasnya.

"Kalau dua orang kali dua saja berapa? Sehingga memang kita berupaya untuk menaikkan tukin untuk kesejahteraan prajurit," tegas Agus.

Di sisi lain, Agus juga menyatakan soal TNI yang tidak memiliki anggaran kontijensi.

Kontinjensi sendiri merupakan suatu kondisi yang bisa terjadi, tetapi belum tentu benar-benar terjadi dan atau mendadak.

Menurutnya, anggaran itu diperlukan jika ada bencana alam atau acara kenegaraan.

"Kalau ada bencana alam dan kegiatan kenegaraan kalau ada kontinjensi, kita bisa memberikan uang makan kepada prajurit atau dana operasional," pungkasnya.

Populer

Beredar Kabar, Anies Baswedan Besok Didaftarkan 4 Parpol ke KPU

Rabu, 28 Agustus 2024 | 18:10

Aktivis Demo di KPK, Minta Menteri Trenggono Ditangkap

Jumat, 30 Agustus 2024 | 15:17

Senior Golkar Mulai Kecewa pada Kepengurusan Bahlil

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 19:02

Anies Tak Bisa Didikte Diduga Jadi Alasan PDIP Batal Umumkan Cagub

Selasa, 27 Agustus 2024 | 08:15

Usung Ahok Lebih Untungkan PDIP Ketimbang Anies

Minggu, 25 Agustus 2024 | 08:43

Kabar Anies Batal Diusung PDIP, Djarot: Karena Ada Aspirasi dari Bawah

Senin, 26 Agustus 2024 | 19:02

Tenang, Peluang Anies di Pilkada Jakarta Belum Tertutup

Rabu, 28 Agustus 2024 | 11:20

UPDATE

IAF ke-2 Capai Kesepakatan Investasi Energi Hingga Rp23 Triliun

Selasa, 03 September 2024 | 15:53

KIM Diprediksi Kerja Keras Tekan Angka Golput

Selasa, 03 September 2024 | 15:50

PKS Tidak Menyesal Tinggalkan Anies Baswedan

Selasa, 03 September 2024 | 15:47

Pengamat: Pemerintah Harus Mampu Bangun Ekosistem Perbankan Syariah yang Sehat

Selasa, 03 September 2024 | 15:45

PDIP Ancaman Bagi Dinasti Jokowi

Selasa, 03 September 2024 | 15:38

Kehadiran Paus Fransiskus Perkuat Pesan Keberagaman Sesuai Pancasila

Selasa, 03 September 2024 | 15:31

Ketua MUI: Kunjungan Paus Fransiskus Perkuat Perdamaian Umat Beragama

Selasa, 03 September 2024 | 15:24

KPK Membodohi Publik jika Tidak Tahu Lokasi Kaesang

Selasa, 03 September 2024 | 15:22

Capek Perang Harga dengan Produsen China, VW Berniat Tutup Pabrik

Selasa, 03 September 2024 | 15:20

Kesiapan Ajang BIAS 2024 Capai 99 Persen, Luhut Sarankan Lebih Banyak Pecalang

Selasa, 03 September 2024 | 14:56

Selengkapnya