Berita

Prof Azmi hadir secara daring di acara seminar interionasional INDEF/RMOL

Bisnis

CEO INCEIF: Pemain Ekonomi dan Keuangan Syariah Bukan Arab Saudi

SELASA, 03 SEPTEMBER 2024 | 17:03 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Arab Saudi bukanlah negara yang mampu mengembangkan beberapa indikator ekonomi dan keuangan syariah di dunia.

Presiden dan CEO International Center for Education in Islamic Finance (INCEIF) University Malaysia Moh Azmi Omar mengungkapkan ada dua negara di Asia yang mampu menguasai sektor ekonomi dan keuangan syariah.

Ia menyebut Malaysia memimpin pemeringkatan negara berdasarkan Global Islamic Economic Indicator (GIEI), termasuk keuangan syariah, makanan halal, fashion, travel yang ramah muslim, kosmetik dan obat-obatan, serta media dan rekreasi.
Ia juga mengklaim Malaysia telah menempati peringkat pertama dalam beberapa sektor ekonomi dan keuangan syariah yakni keuangan syariah, makanan halal, dan media dan rekreasi. 

Ia juga mengklaim Malaysia telah menempati peringkat pertama dalam beberapa sektor ekonomi dan keuangan syariah yakni keuangan syariah, makanan halal, dan media dan rekreasi. 

Sementara untuk industri fashion, Malaysia menempati peringkat kedua. Untuk industri farmasi dan kosmetik Malaysia menempati peringkat ketiga. 

Malaysia juga menempati urutan pertama di Global Islamic Fintech Index (GIFT) 2023/2024 dengan nilai 84.

“Malaysia memiliki skor GIEI 193,2, dengan kekuatan di keuangan syariah, makanan halal, fashion, dan rekreasi, dan nomor tiga di industri farmasi,” kata Azmi di acara Seminar International yang digagas Indef bertemakan The Sharia Economy and Finance : Policies for The Prabowo’s Government, di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Selasa (3/9).

Azmi mengatakan negara yang sedang getol mempromosikan ekonomi dan keuangan syariah, adalah Arab Saudi yang malah menempati peringkat kedua. 

Azmi mengatakan Pemerintah Arab Saudi belum menerapkan ekonomi dan keuangan syariah hingga akhir 1970an.

“Jika Anda menelusuri beberapa penelitian dan studi mengenai ekonomi syariah, mereka tak lagi mendiskusi ekonomi dan keuangan syariah di negara mereka,” katanya.

Tetapi, sejak 2000-an Pemerintah Arab Saudi mulai menyadari potensi ekonomi syariah. Melihat kondisi tersebut, Azmi menyebut terjadi lompatan penerapan keuangan syariah di negara tersebut.

“Mereka melompat menjadi nomor dua di keuangan syariah dan nomor empat di wisata ramah Muslim karena daya tarik wisata religinya,” ucapnya.

Sementara itu, disebutkan Azmi, Indonesia menempati peringkat ketiga. Tetapi, dalam keuangan syariah, Indonesia menempati peringkat ketujuh.

“Tapi, makanan halal nomor dua dan Indonesia sebagai negara dengan umat Muslim terbesar juga memiliki kekuatan di fashion, peringkat ketiga, media dan rekreasi, peringkat keenam dan industri farmasi dan kosmetik di peringkat lima,” terangnya. 

Azmi mengatakan dari daftar indikator GIEI 2023/2024, menunjukkan beberapa negara memiliki keunggulan di sektor tertentu saja. Iran dan Kuwait misalnya, hanya unggul di sektor keuangan syariah. Dua negara itu masing-masing menempati peringkat ketiga dan kelima di indikator GIEI.

“Iran hanya unggul di keuangan syariah karena ada masalah di negaranya, sehingga tak bisa mengembangkan pariwisata ramah muslim, misalnya,” demikian Azmi.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya