Terminal baru Bandara Internasional Gwadar ketika sedang dibangun dalam kerangka BRI.
Rencana peluncuran gedung baru Bandara Internasional Gwadfar di Balochistan, Pakistan, akhirnya ditunda karena penilaian keamanan menyusul serangan militan baru-baru ini.
Bandara yang dibangun sebagai bagian dari Belt and Road Initiative (BRI) China senilai 200 juta dolar AS di Gwadar, merupakan usaha patungan yang melibakan Pakistan, Oman, dan China.
Rencana awal adalah Perdana Menteri Shehbaz Sharif akan meresmikan bandara tersebut pada 14 Agustus bersama para pejabat China, tetapi rencana itu dibatalkan setelah kelompok pejuang hak asasi Baloch memulai aksi protes duduk di kota pelabuhan tersebut, kata para pejabat.
Setelah serangan baru-baru ini, dua pejabat di CAA dan dua lainnya di pemerintahan Balochistan mengatakan kepada Reuters bahwa penerbangan perdana akan ditunda karena pihak berwenang meninjau keamanan di wilayah tersebut.
“China sudah khawatir tentang situasi keamanan, dan serangan baru-baru ini pasti akan menyebabkan lebih banyak penundaan,” kata seorang pejabat senior pemerintah provinsi, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.
“Tiongkok bersedia bekerja sama dengan pihak Pakistan untuk terus melakukan pekerjaan dengan baik dalam pekerjaan keamanan yang relevan dan memastikan kemajuan pembangunan koridor,” ujar Kementerian Luar Negeri Tiongkok dalam keterangan.
Sejarah bandara ini berawal dari tahun 1958 ketika Pemerintah Pakistan membeli Gwadar dari Sultan Muscat. Operasi udara dimulai pada tahun 1966. Bandara ini memperoleh status internasional ketika dua penerbangan mingguan dari Karachi ke Muscat melalui Gwadar dimulai dengan pesawat Fokker F-27.
Bangunan terminal diresmikan pada tahun 1984 dan bandara ini ditetapkan sebagai bandara domestik dan dianggap sebagai bandara terbesar di Balochistan yang memfasilitasi penumpang terutama warga Gwadar. Ruang tunggu keberangkatan/VIP baru dibuka pada tahun 2008.
Bandara saat ini melayani terutama penduduk Gwadar. Pakistan International Airlines, maskapai utama yang terbang dari bandara, menghubungkan Gwadar ke Karachi, Turbat, Quetta, Peshawar, Islamabad, Lahore, Dubai, Doha, Kuwait City, Riyadh, Teheran, Mashhad, Bahrain, dan Muscat. Maskapai penerbangan lain baru-baru ini meluncurkan penerbangan mereka ke Gwadar dan saat ini berjalan cukup baik karena kinerja yang sukses.
Maskapai ini termasuk Oman Air, yang terbang ke Muscat menggunakan pesawat ATR 42, dan Airblue, yang memulai penerbangan dua kali sehari ke Karachi melalui mitra usaha patungannya, JS Air.
Bandara Internasional Gwadar yang baru akan memiliki ruang untuk pesawat besar seperti Airbus A380 & Boeing 747-8, ditambah pesawat yang lebih kecil seperti ATR-72 dan Boeing 737-900ER.