Berita

Wakapolda Jateng, Brigjen Agus Suryo Nugroho, memamerkan sejumlah barang bukti mobil di Mapolda Jateng salam kasus penadah kendaraan tanpa dokumen di Wilayah Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (29/8)/RMOLJateng

Presisi

Bongkar Sindikat Mobil Bodong di Sukoharjo, Polda Jateng Amankan 19 Mobil

KAMIS, 29 AGUSTUS 2024 | 19:35 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Polda Jawa Tengah berhasil mengungkap sindikat mobil bodong di wilayah Sukoharjo. Dua orang tersangka yang bertindak sebagai penadah kendaraan tanpa dokumen diamankan, dan 19 kendaraan roda empat yang tidak memiliki surat-surat lengkap disita.

“Sebanyak 19 kendaraan roda empat dari berbagai merek dan 10 lembar STNK berhasil diamankan dari kedua pelaku, yakni BK (52) warga Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, dan GY (43) warga Mojogedang, Kabupaten Karanganyar,” ujar Wakapolda Jateng, Brigjen Agus Suryo Nugroho, dalam konferensi pers di Lobby Mapolda Jateng pada Kamis (29/8).

Pengungkapan kasus ini berawal dari laporan masyarakat tentang aktivitas penjualan mobil bodong di media sosial. Setelah penyelidikan selama satu minggu, petugas berhasil menangkap para pelaku di Sukoharjo. Keduanya bekerja sama dalam bisnis jual beli kendaraan tanpa dokumen.

"Mereka beroperasi sejak 2020 dan rata-rata menjual 3-4 unit per bulan. Modus operandi yang digunakan adalah melalui Facebook dan WhatsApp untuk menjual kendaraan tanpa dokumen," tambah Brigjen Agus, dikutip RMOLJateng, Kamis (29/8).

Direktur Reskrimum Polda Jateng, Kombes Johanson Ronald Simamora menjelaskan, para pelaku ini berbeda dari kelompok Lengek Squad yang baru-baru ini ditangkap. Para pelaku membeli mobil dari pihak debitur yang tidak mampu melunasi kreditnya dan kemudian menjualnya dengan keuntungan dua kali lipat.

“Pelaku bekerja secara individu dengan cara patungan untuk membeli mobil dari pihak debitur yang tidak mampu membayar kredit, kemudian menjualnya melalui WhatsApp secara COD (Cash On Delivery),” ungkap Kombes Johanson.

Para tersangka memperoleh mobil bodong dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Sebelum terjual, mobil-mobil tersebut disewakan sementara sambil menunggu pembeli, dan pihak leasing menjadi korban utama dari kejahatan ini.

Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, kedua tersangka kini ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Mapolda Jateng dan dijerat dengan pasal 480 dan/atau 481 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) juncto Pasal 55 dan/atau 56 KUHP tentang penadahan barang hasil kejahatan, dengan ancaman hukuman maksimal 7 tahun penjara.

Dito, perwakilan dari leasing BRI Finance Semarang, mengucapkan terima kasih kepada Polda Jateng atas keberhasilan mereka dalam menemukan mobil yang menjadi aset BRI Finance.

"Terima kasih kepada Polda Jateng yang telah berhasil menemukan salah satu mobil yang menjadi aset dari BRI Finance. Mobil ini hilang sejak tahun 2021 dan kini telah berhasil ditemukan," ujarnya.

Populer

Kapolri Mutasi 55 Pati dan Pamen, Ada 3 Kapolda Baru

Selasa, 12 November 2024 | 23:52

Pilkada Jateng dan Sumut Memanas Buntut Perseteruan PDIP Vs Jokowi

Minggu, 03 November 2024 | 13:16

"Geng Judol" di Komdigi Jadi Gunjingan sejak Bapak itu Jabat Menteri

Rabu, 06 November 2024 | 07:53

Protes Aturan Hijab, Mahasiswi Iran Nekat Bugil di Depan Kampus

Minggu, 03 November 2024 | 16:18

Haikal Hasan Diminta Cek Joget Sadbor: Halal Nggak?

Minggu, 03 November 2024 | 10:41

Tak Terima Dikabarkan Meninggal, Joncik Laporkan Akun Facebook "Lintang Empat Lawang" ke Polisi

Kamis, 07 November 2024 | 06:07

Musa Rajekshah Dorong Pemetaan Potensi dan Keunggulan Desa

Kamis, 07 November 2024 | 21:43

UPDATE

Ibu Wapres Selvi Buka Bazar Amal Women's International Club 2024

Rabu, 13 November 2024 | 11:57

Bappenas Ungkap Mayoritas Target Pemerintahan Jokowi Tak Tercapai

Rabu, 13 November 2024 | 11:56

Ajakan Presiden Prabowo untuk Swasembada Energi Harus Dikawal

Rabu, 13 November 2024 | 11:43

Meski Status Tersangka Gugur, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor Tetap akan Dipanggil KPK

Rabu, 13 November 2024 | 11:35

KPK Buka Peluang Kembali Tersangkakan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor

Rabu, 13 November 2024 | 11:30

Majelis Masyayikh Tingkatkan Mutu Pesantren di Era Digital

Rabu, 13 November 2024 | 11:21

Bitcoin Terbang Tinggi, Satu Keping Dibanderol Hampir Rp1,4 Miliar

Rabu, 13 November 2024 | 11:15

Sesalkan Sikap KPK di Kasus Sahbirin Noor, DPR: Katanya Berani Jujur Hebat?

Rabu, 13 November 2024 | 10:26

Bobrok, Pimpinan KPK Sekarang Tak Pantas Dipilih Lagi

Rabu, 13 November 2024 | 10:20

Menko Pangan Terima Kunjungan Pertani HKTI

Rabu, 13 November 2024 | 10:10

Selengkapnya