Latihan gabungan Basarnas terkait situasi darurat laut/Ist
Latihan gabungan digelar Badan SAR Nasional (Basarnas) bersama TNI AL, TNI AD, dan Polairud di kawasan perairan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Kamis (29/8).
Latihan gabungan ini difokuskan menghadapi situasi darurat medan laut Karuna Nisevanam Top Drill Exercise dengan menggandeng tiga kantor SAR, yakni Surabaya, Denpasar, dan Mataram. Termasuk menggandeng Pemkab Banyuwangi, Kementerian BUMN, dan ASDP Banyuwangi.
"Ini merupakan latihan gabungan antar unsur SAR. Para peserta akan dilatih dalam penanganan dan pertolongan kecelakaan kapal terbakar dan di situasi darurat medan laut," kata Kepala Basarnas, Marsekal Madya Kusworo diberitakan
Kantor Berita RMOLJatim.
Simulasi penyelamatan tersebut menggunakan dua skema, yakni menggunakan Kapal Rescuer RB 220 Mataram dan evakuasi korban menggunakan dua helikopter.
"Simulasi ini mengikuti skenario kecelakaan kapal yang terbakar di perairan Banyuwangi. Dalam skenario tersebut, Kapal Rescuer RB 220 Mataram akan bertindak sebagai unit utama melakukan penyelamatan dan pemadaman kebakaran," jelas Kepala Basarnas.
Selain itu, dua helikopter akan digunakan untuk evakuasi korban terluka atau terperangkap di dalam kapal. Simulasi ini bagian dari serangkaian latihan yang bertujuan untuk menguji respons cepat dan efektif tim penanggulangan bencana terhadap kecelakaan kapal dan situasi darurat di laut.
"Tujuan utamanya memastikan tim SAR siap secara teknis dan psikologis menghadapi berbagai situasi darurat di laut. Selain itu juga meningkatkan kesiapsiagaan dalam melindungi dan memberikan rasa aman kepada masyarakat," urainya.
Sementara itu, Wakil Bupati Banyuwangi, Sugirah menyebut simulasi itu penting untuk memberikan pertolongan keselamatan masyarakat Banyuwangi, khususnya di perairan Ketapang.
"Kami sangat mengapresiasi Basarnas yang memberikan pelatihan ini di Banyuwangi. Apalagi pelabuhan penyeberangan kami tersibuk kedua di Indonesia," ujar Sugirah.