Perusahaan taksi online Grab akan menambah lebih dari 1.000 kendaraan listrik ke armadanya di Indonesia, yang sebagian besar diperoleh dari produsen mobil Tiongkok, BYD.
Penambahan ini untuk mempercepat peralihannya ke transportasi yang lebih ramah lingkungan di pasar utama mereka.
Menurut pengumuman, Grab berencana memperkenalkan lebih banyak mobil ramah lingkungan, termasuk kendaraan serbaguna M6 milik BYD, untuk layanan pemesanan kendaraannya pada akhir tahun.
“Kami akan tetap konsisten dalam menyediakan solusi mobilitas ramah lingkungan bagi masyarakat dan mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik di negara ini,” kata Neneng Goenadi, direktur pelaksana Grab untuk Indonesia, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
Nikkei Asia, Kamis (29/8).
EV baru tersebut akan menambah armada perusahaan yang sudah ada yang berjumlah lebih dari 10.000 kendaraan listrik roda dua dan empat.
Perusahaan berbasis di Singapura itu telah berjanji untuk beralih ke kendaraan rendah emisi guna mencapai netralitas karbon pada tahun 2040.
Grab belum memberikan rincian kesepakatan dengan BYD, tetapi pengumuman terbaru menggarisbawahi ekspansi agresif produsen mobil Tiongkok tersebut di Indonesia, pasar mobil terbesar di Asia Tenggara.
Hingga saat ini, Indonesia telah menjadi basis produsen mobil Jepang, yang memiliki pangsa pasar lebih dari 90 persen.
Namun, BYD dan produsen mobil Tiongkok lainnya baru-baru ini membuat terobosan dengan kendaraan listrik. BYD memasuki pasar mobil penumpang Indonesia pada bulan Januari dengan meluncurkan tiga model, memperkenalkan sedan Seal, kendaraan sport Atto 3, dan hatchback Dolphin.
BYD juga meluncurkan kendaraan serbaguna listrik M6 yang dirancang untuk pasar Indonesia pada bulan Juli, dengan keyakinan bahwa kendaraan serbaguna, yang dapat mengangkut lebih banyak penumpang, sesuai dengan gaya hidup orang Indonesia.