Berita

Migran yang mencoba berenang dari kota utara Fnideq melintasi perbatasan dari Maroko ke daerah kantong Afrika Utara Spanyol di Ceuta pada 19 Mei 2021/Getty Images

Dunia

300 Migran Berenang dari Maroko ke Ceuta Demi Masuk Eropa

KAMIS, 29 AGUSTUS 2024 | 11:54 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Terjadi penyeberangan massal ratusan migran dari Selat Gibraltar Maroko menuju daerah kantong Spanyol di Ceuta.

Mengutip laporan Reuters pada Kamis (29/8), ratusan migran, termasuk perempuan dan anak-anak rela berenang di perairan berbahaya itu untuk bisa masuk dan mencari suaka di negara-negara Eropa.

"Lebih dari 300 migran berhasil mencapai pantai Ceuta, sehingga membuat pasukan keamanan setempat kewalahan," ungkap otoritas Spanyol dalam sebuah pernyataan.


Para migran, yang banyak di antaranya tampak kelelahan, langsung dicegat oleh Garda Sipil Spanyol saat tiba di Ceuta.

Layanan darurat disiagakan untuk memberikan perawatan medis kepada mereka yang menunjukkan tanda-tanda hipotermia dan kelelahan.

Penyeberangan massal terbaru ini merupakan salah satu yang terbesar dalam beberapa bulan terakhir dan menyoroti krisis migran yang sedang berlangsung di perbatasan selatan Eropa.

Daerah kantong Ceuta, bersama dengan daerah kantongnya, Melilla, merupakan satu-satunya perbatasan darat antara Afrika dan Eropa, sehingga sering menjadi sasaran para migran putus asa yang mencari suaka atau peluang ekonomi yang lebih baik.

Otoritas di Ceuta telah memperkuat kontrol perbatasan dan telah bekerja sama erat dengan pasukan keamanan Maroko untuk mengelola situasi tersebut.

Meskipun patroli dan langkah-langkah keamanan ditingkatkan, garis pantai yang terjal dan kedekatan daerah kantong ini dengan Maroko membuat mereka sulit diamankan sepenuhnya.

Organisasi hak asasi manusia telah menyatakan keprihatinan atas perlakuan terhadap migran, mendesak Spanyol dan Maroko untuk memprioritaskan keselamatan dan hak-hak mereka yang melakukan perjalanan berbahaya.

"Orang-orang ini melarikan diri dari situasi putus asa, dan keselamatan mereka harus menjadi prioritas utama," kata seorang juru bicara LSM terkemuka.

Saat ini, otoritas Spanyol sedang memproses para migran yang berhasil mencapai Ceuta, dan banyak yang kemungkinan akan dikembalikan ke Maroko berdasarkan perjanjian bilateral.

Akan tetapi, situasi tetap tegang, dengan lebih banyak migran dilaporkan berkumpul di sisi perbatasan Maroko, yang berpotensi siap untuk mencoba penyeberangan berbahaya yang sama.

Insiden ini menggarisbawahi tantangan berkelanjutan yang dihadapi oleh Eropa dalam mengelola migrasi dan kebutuhan mendesak akan pendekatan komprehensif untuk mengatasi akar penyebab yang mendorong orang melakukan perjalanan berbahaya tersebut.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya