Berita

Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Gilang Dhielafararez/Ist

Politik

Amankan Aksi Mahasiswa

DPR Minta Polri Belajar dari Peristiwa Kanjuruhan

KAMIS, 29 AGUSTUS 2024 | 03:47 WIB | LAPORAN: ADITYO NUGROHO

Sikap represif aparat keamanan dalam menghalau aksi mahasiswa di beberapa daerah menjadi sorotan banyak kalangan.

Aksi mahasiswa tersebut awalnya dipicu dengan kekhawatiran yang masih ada terkait dengan revisi UU Pilkada, meskipun PKPU telah disetujui sesuai dengan Putusan MK Nomor 60 dan 70.

Aparat yang menembakan gas air mata secara brutal juga berdampak kepada masyarakat yang tidak melakukan demo. Hal itu seperti yang terjadi di Semarang dan Makassar beberapa waktu lalu.

Terkait itu, Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDIP Gilang Dhielafararez menyoroti aksi mahasiswa yang awalnya berlangsung damai berubah menjadi ricuh.
 
Ia menegaskan bahwa aparat seharusnya bisa menjaga agar demokrasi di Indonesia tetap hidup dan berkembang secara damai. 

Gilang menambahkan bahwa penggunaan gas air mata untuk membubarkan aksi sangat merugikan masyarakat.
 
“Walaupun gas air mata dianggap sebagai senjata nonmematikan, dampaknya sangat merugikan kesehatan manusia, terutama pada anak-anak yang tubuhnya masih rentan. Aparat seharusnya belajar dari kejadian di Kanjuruhan,” ucap Gilang dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (28/8).
 
Ia menyayangkan sikap aparat dalam menghalau aksi justru terimbas kepada anak-anak yang sedang mengaji. Puluhan korban, banyak di antaranya mengalami sesak napas dan luka-luka di bagian kepala.
 
“Massa yang awalnya berusaha menyampaikan aspirasi secara damai, akhirnya harus berhadapan dengan tindakan represif seperti tembakan gas air mata dan mobil meriam air. Ironisnya, ini terjadi ketika mereka tengah memperjuangkan demokrasi yang sehat dan transparan,” pungkasnya.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya