Berita

Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/7)/Net

Politik

Sri Mulyani: Stimulus Fiskal-Moneter Tak Mampu Genjot Pertumbuhan Ekonomi

RABU, 28 AGUSTUS 2024 | 15:01 WIB | LAPORAN: RAIZA ANDINI

Perekonomian Indonesia tidak akan bisa tumbuh di atas 5 persen jika hanya mengandalkan kebijakan stimulus fiskal dan moneter.

Hal itu disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Rapat Kerja dengan Komisi XI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (28/7).

Disampaikan Sri Mulyani, perlu ada transformasi kebijakan struktural perekonomian berdasarkan daya saing dan produktivitas untuk menggenjot ekonomi nasional.


"Kalau ingin mencapai di atas 5 persen maka instrumennya adalah bukan pada stimulus menggunakan baik fiskal-moneter tetapi harus melalui kebijakan struktural dan produktivitas," kata Sri Mulyani.

Atas dasar itu, pemerintah telah menyiapkan sejumlah strategi seperti menjaga produksi rumah tangga dan investasi melalui instrumen fiskal.

Sri Mulyani mengatakan belanja pemerintah juga akan dikucurkan untuk memperbaiki struktur perekonomian dengan memperbaiki kualitas sumber daya manusia melalui makan bergizi gratis, belanja pendidikan, belanja kesehatan, belanja hingga jaringan pengaman sosial.

"Dari sisi ekspor, selain daya saing, kita juga memposisikan Indonesia di dalam rantai nilai global melalui kebijakan hilirisasi," katanya.

Ia menegaskan semua strategi yang dilakukan pemerintah itu semata-mata untuk menjaga pertumbuhan domestik sekaligus memperkuat struktur ekonomi agar terus bertransformasi berdasarkan daya saing dan produktivitas.

Daya saing dan produktivitas dapat dilihat berdasarkan sumber daya manusianya, infrastruktur, kebijakan yang baik, dan efisiensi.

"Ini semuanya yang harus diperbaiki melalui reformasi pendidikan, kesehatan, jaring pengaman, dan pembangunan infrastruktur serta kebijakan investasi perdagangan," demikian Sri Mulyani.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya