Berita

Kamala Harris/National Review

Dunia

PEMILU AMERIKA SERIKAT

Harris Tolak Matikan Mikrofon Panas di Debat Pertama Lawan Trump

RABU, 28 AGUSTUS 2024 | 11:53 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Pernyataan tim kampanye Donald Trump yang mengklaim bahwa debat calon presiden bulan depan akan digelar dengan mematikan mikrofon panas (hot mics), dibantah dengan tegas oleh tim kampanye Kamala Harris.

Aturan yang mengharuskan mic dimatikan saat salah satu kandidat berbicara tidak bisa diterima oleh Tim Harris, sebab itu bisa menghambat kandidat lain merespon dengan cepat dan spontan.

Mereka menegaskan bahwa peraturan terkait debat tanggal 10 September di ABC News masih belum ditetapkan.

"Tampaknya Donald Trump membiarkan para pengurusnya mengesampingkannya. Menyedihkan!," kata tim kampanye Harris, dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat Reuters pada Rabu (28/8).

Jika tetap dinyalakan, mikrofon panas dapat membantu atau merugikan kandidat politik, menangkap komentar spontan yang terkadang tidak ditujukan kepada publik.

Dalam unggahan di media sosial, Trump mengatakan bahwa kesepakatan telah dicapai dan bahwa aturan untuk debat bulan depan akan sama dengan aturan pada debat CNN tanggal 27 Juni yang dia lakukan dengan Presiden Joe Biden.

"Debat akan berlangsung secara berdiri, dan kandidat tidak boleh membawa catatan, atau lembar contekan. Kami juga telah diberi jaminan oleh ABC bahwa ini akan menjadi debat yang adil dan setara, dan bahwa tidak ada pihak yang akan diberi pertanyaan terlebih dahulu," tulis Trump.

Debat CNN tidak dihadiri oleh penonton langsung. Unggahan Trump tidak menyebutkan hal itu.

Tim kampanye Harris telah mengatakan bahwa mereka ingin penyiar tetap menyalakan mikrofon kedua kandidat selama acara berlangsung alih-alih mematikan mikrofon saat lawan mereka berbicara seperti dalam debat presiden terakhir. 

Sementara tim Trump telah setuju untuk mematikan mikrofon. Mereka juga telah mengajukan debat tambahan pada tanggal 4 September di jaringan Fox News tetapi tim Harris menolaknya.

Populer

KPK Kembali Periksa Pramugari Jet Pribadi

Jumat, 28 Februari 2025 | 14:59

Sesuai Perintah Prabowo, KPK Harus Usut Mafia Bawang Putih

Minggu, 02 Maret 2025 | 17:41

Digugat CMNP, Hary Tanoe dan MNC Holding Terancam Bangkrut?

Selasa, 04 Maret 2025 | 01:51

Lolos Seleksi TNI AD Secara Gratis, Puluhan Warga Datangi Kodim Banjarnegara

Minggu, 02 Maret 2025 | 05:18

CMNP Minta Pengadilan Sita Jaminan Harta Hary Tanoe

Selasa, 04 Maret 2025 | 03:55

KPK Terus Didesak Periksa Ganjar Pranowo dan Agun Gunandjar

Jumat, 28 Februari 2025 | 17:13

Bos Sritex Ungkap Permendag 8/2024 Bikin Industri Tekstil Mati

Senin, 03 Maret 2025 | 21:17

UPDATE

BRI Salurkan KUR Rp27,72 Triliun dalam 2 Bulan

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

Badai Alfred Mengamuk di Queensland, Ribuan Rumah Gelap Gulita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:38

DPR Cek Kesiapan Anggaran PSU Pilkada 2025

Senin, 10 Maret 2025 | 11:36

Rupiah Loyo ke Rp16.300 Hari Ini

Senin, 10 Maret 2025 | 11:24

Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa

Senin, 10 Maret 2025 | 11:22

Presiden Prabowo Diharapkan Jamu 38 Bhikkhu Thudong

Senin, 10 Maret 2025 | 11:19

Harga Emas Antam Merangkak Naik, Cek Daftar Lengkapnya

Senin, 10 Maret 2025 | 11:16

Polisi Harus Usut Tuntas Korupsi Isi MinyaKita

Senin, 10 Maret 2025 | 11:08

Pasar Minyak Masih Terdampak Kebijakan Tarif AS, Harga Turun di Senin Pagi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:06

Lebaran di Jakarta Tetap Seru Meski Ditinggal Pemudik

Senin, 10 Maret 2025 | 10:50

Selengkapnya