Berita

Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita/RMOL

Bisnis

Pemerintah Pertimbangkan Insentif Mobil Hybrid agar Produsen Tak Kabur dari RI

RABU, 28 AGUSTUS 2024 | 09:33 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Pemerintah Indonesia tengah mempertimbangkan untuk merealisasikan insentif bagi mobil hybrid guna mencegah perpindahan produsen otomotif yang sudah lama beroperasi di dalam negeri ke negara lain. 

Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, menyampaikan bahwa langkah ini penting untuk menjaga keberlangsungan produksi kendaraan berteknologi elektrifikasi di Indonesia.

Agus mengungkapkan, meskipun insentif yang akan diberikan tidak akan sebesar insentif untuk mobil listrik, kebijakan ini tetap perlu direalisasikan. 


“Salah satu pertimbangan kenapa kita perlu mempertimbangkan insentif untuk mobil hybrid, kami tidak mau pabrikan mobil hybrid yang sudah ada di Indonesia itu pindah," kata Agus, dikutip Rabu (28/8).

Saat ini, beberapa negara, termasuk di kawasan ASEAN, kata Agus telah memberikan insentif kepada produsen kendaraan yang mengarah pada era elektrifikasi, termasuk mobil hybrid. 

Untuk itu, Menperin menyatakan kekhawatirannya jika insentif tidak segera direalisasikan, pabrikan besar yang ada di Indonesia bisa tergoda untuk memindahkan pabrik mereka ke negara lain yang menawarkan insentif lebih kompetitif.

Di sisi lain, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa pemerintah tidak akan memberikan insentif tambahan untuk mobil hybrid pada tahun 2024. 

Ia menyatakan bahwa kebijakan sektor otomotif Indonesia tahun ini sudah cukup dan tidak ada rencana untuk perubahan atau penambahan kebijakan baru.

“Untuk otomotif, kebijakannya sudah dikeluarkan. Tidak ada perubahan kebijakan dan tambahan lain," katanya beberapa waktu lalu.

Airlangga juga menyebutkan bahwa mekanisme penjualan mobil hybrid di Indonesia saat ini berjalan dengan baik, dengan peningkatan penjualan yang signifikan. 

"Kalau kita lihat, penjualan dari mobil hybrid hampir dua kali penjualan BEV. Jadi sebenarnya product hub hybrid itu sudah berjalan dengan mekanisme yang ada sekarang," ujarnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya