Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Rupiah Menguat ke Rp15 Ribuan, Sri Mulyani Beberkan Penyebabnya

SELASA, 27 AGUSTUS 2024 | 18:04 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS yang kini stabil di kisaran Rp15 ribu-an diduga dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Pasalnya, Rupiah sebelumnya sempat tertekan dan menyentuh level di atas Rp16 ribu per Dolar AS, namun dalam dua pekan terakhir, mata uang Garuda ini kembali menguat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan bahwa perubahan nilai tukar Rupiah ini tidak lepas dari pengaruh faktor global, terutama dari negara-negara maju yang memberikan dampak signifikan pada ekonomi dunia.

"Ini menggambarkan bahwa ada faktor global yang mempengaruhi, terutama dari sisi negara-negara maju yang memiliki dampak kepada seluruh dunia," kata Sri Mulyani, pada Selasa (27/8).

Selain faktor eksternal, Sri Mulyani juga menyebut bahwa rupiah ditopang oleh pondasi ekonomi Indonesia, khususnya pada outlook neraca pembayaran. 

"Di sisi lain, landasan ekonomi makro terutama dari sisi fiskal memberikan kredibilitas yang mampu menarik arus modal kembali pada saat terjadi ketidakpastian," katanya.

Sri Mulyani juga menyoroti kondisi ekonomi AS yang mengalami defisit APBN sangat besar, yang akan mendorong penerbitan surat berharga negara (SBN) AS dalam jumlah signifikan. 

Hal ini, menurutnya, dapat menekan yield US Treasury yang berdampak pada banyak SBN negara berkembang, termasuk Indonesia. 

Meski demikian, ia yakin dengan reputasi dan kredibilitas APBN Indonesia, selisih yield tersebut akan tetap terjaga.

Lebih lanjut, ia memprediksi bahwa suku bunga AS akan dipangkas sebanyak tiga kali dengan total penurunan 100 basis point, lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya yang hanya 75 basis point.

Adapun dalam penutupan perdagangan sore ini, Rupiah ditutup ke level Rp15.495 per Dolar AS. Mata uang Garuda ini melemah 56 poin atau minus 0,37 persen dari perdagangan sebelumnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya