Pemerintah Korea Selatan berencana meningkatkan anggaran belanja menjadi 677,4 triliun Won (Rp7.882 triliun) pada 2025, naik 3,2 persen dari tahun 2024.
Seperti dikutip Reuters, Selasa (27/8), Kementerian Keuangan Seoul mengatakan kenaikan ini lebih kecil dari proyeksi awal sebesar 4,2 persen untuk anggaran 2025, yang disebut sebagai upaya memperketat disiplin fiskal.
"Pemerintah akan melanjutkan upaya untuk meningkatkan keberlanjutan fiskal guna meringankan beban generasi mendatang dan mempersiapkan pengeluaran jangka menengah dan panjang yang diharapkan dari populasi yang menua dan pertumbuhan ekonomi yang melambat," kata kementerian tersebut.
Dalam anggaran 2025, pengeluaran untuk kesejahteraan sosial dirancang meningkat 4,8 persen menjadi 249 triliun Won, sementara anggaran pertahanan naik 3,6 persen menjadi 61,6 triliun Won, dan dana penelitian melonjak 11,8 persen menjadi 29,7 triliun Won.
Pemerintah juga berencana menambah 252.000 unit perumahan umum, menyediakan pinjaman murah sebesar 4,3 triliun Won untuk investasi di industri semikonduktor, serta meningkatkan dukungan untuk program persalinan.
"Defisit fiskal Korea Selatan akan menyempit menjadi 2,9 persen dari produk domestik bruto pada tahun 2025, dari 3,6 persen pada 2024," kata kementerian tersebut.
Untuk membiayai defisit fiskal yang diperkirakan mencapai 86,7 triliun Won, pemerintah Korsel disebut akan menerbitkan obligasi negara senilai 201,3 triliun Won pada tahun 2025, meningkat dari 158,4 triliun Won yang direncanakan untuk tahun ini.
Namun, rasio utang terhadap PDB diperkirakan naik menjadi 48,3 persen dari 47,4 persen.
Adapun rancangan anggaran tersebut akan segera diajukan ke majelis nasional untuk mendapatkan persetujuan lebih lanjut.
Sejak Presiden Yoon Suk Yeol menjabat pada Mei 2022, pemerintah telah memprioritaskan perbaikan posisi fiskal, meskipun menghadapi tantangan dari pemotongan pajak dan pertumbuhan ekonomi yang melambat.
Pada tahun 2025, pendapatan pajak diperkirakan meningkat sebesar 4,1 persen, setelah sebelumnya naik 6,7 persen pada tahun 2024. Hal ini dipicu oleh peningkatan pendapatan perusahaan, meski pada tahun 2023 pendapatan pajak turun 13,1 persen.
Menurut perkiraan pemerintah, perekonomian terbesar keempat di Asia ini diprediksi tumbuh 2,6 persen tahun ini dan 2,2 persen tahun depan.
Tahun lalu, perekonomian Korea Selatan hanya tumbuh 1,4 persen, yang merupakan laju terlemahnya dalam tiga tahun.