Meta Platforms sepakat untuk membeli tenaga panas bumi dari Sage Geosystems untuk memasok pusat datanya di AS.
Langkah ini terjadi di tengah upaya perusahaan membangun infrastruktur untuk mendukung investasi besar-besarannya dalam kecerdasan buatan yang membutuhkan banyak energi.
Induk Facebook dan Instagram itu mengatakan tahap pertama proyek 150 megawatt itu akan beroperasi pada tahun 2027 dan secara signifikan memperluas penggunaan tenaga panas bumi di Amerika Serikat.
Lokasinya belum ditentukan, tetapi perusahaan mengatakan itu akan berada di sebelah timur Pegunungan Rocky.
Dikutip dari
Reuters, Selasa (27/8), tenaga panas bumi adalah sumber energi terbarukan yang menggunakan panas internal Bumi untuk menghasilkan listrik dan memanaskan air. Seratus lima puluh megawatt kira-kira cukup untuk memberi daya pada 38.000 rumah.
Pengumuman Meta, yang dibuat sebagai bagian dari acara Departemen Energi AS tentang pengembangan panas bumi, muncul ketika pemerintahan Presiden Joe Biden meminta perusahaan teknologi besar untuk berinvestasi dalam pembangkit listrik bersih baru untuk memenuhi permintaan listrik mereka yang melonjak.
Lonjakan tersebut terjadi salah satunya akibat adopsi teknologi seperti AI generatif yang membutuhkan listrik dalam jumlah besar untuk memberi daya pada pusat data. Perkembangan ini telah mempersulit target Biden untuk mendekarbonisasi sektor listrik pada tahun 2035 guna melawan perubahan iklim.
Sage, yang berkantor pusat di Houston, adalah perusahaan rintisan berusia empat tahun.
Perusahaan ini mengembangkan teknologi generasi berikutnya yang dikatakannya dapat digunakan di lebih banyak lokasi daripada panas bumi tradisional, yang membutuhkan reservoir air panas bawah tanah yang terjadi secara alami dan menyumbang 0,4 persen dari pembangkit listrik AS