Berita

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky memeluk Perdana Menteri India, Narendra Modi/Foreign Policy

Dunia

Zelensky Ingin India Jadi Tuan Rumah KTT Perdamaian Ukraina ke-2

SENIN, 26 AGUSTUS 2024 | 16:02 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Setelah sukses menggelar konferensi tingkat tinggi (KTT) Perdamaian di Swiss, kini Ukraina berharap dapat menggelar KTT ke-2 di India.

Harapan itu disampaikan oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky dalam wawancara dengan jurnalis India, seperti dimuat Reuters pada Senin (26/8).

Zelensky mengaku telah menyampaikan hal tersebut secara langsung kepada Perdana Menteri Narendra Modi selama kunjungannya di Kyiv pekan lalu.


Dia menjamin dukungan Ukraina untuk India jika bersedia menjadi tuan rumah KTT Perdamaian.

"Kyiv berharap menemukan tuan rumah di antara negara-negara di belahan bumi selatan," ujarnya.

Kendati demikian, Zelensky menegaskan bahwa untuk menjadi tuan rumah, India harus bergabung lebih dulu dalam komunike KTT Perdamaian yang disepakati di Swiss.

"Kami tidak akan dapat mengadakan KTT perdamaian di negara yang belum bergabung dengan komunike KTT perdamaian," tegasnya.

KTT Perdamaian Ukraina di Swiss berhasil menyepakati deklarasi bersama pada 16 Juni lalu dengan dukungan 80 negara dan empat organisasi.

Sebanyak 16 negara dan organisasi, termasuk Indonesia, Libya, Arab Saudi, Thailand, India, Meksiko, Afrika Selatan, Brasil, dan Uni Emirat Arab memilih abstain.

Terdapat tiga isu utama yang dikemukakan dalam deklarasi tersebut. Pertama, setiap penggunaan energi nuklir dan instalasi nuklir harus aman, terlindungi, dan ramah lingkungan.

Kedua, ketahanan pangan tidak boleh dipersenjatai dengan cara apa pun. Serangan terhadap kapal dagang di pelabuhan dan di sepanjang rute, serta terhadap pelabuhan sipil dan infrastruktur pelabuhan sipil, tidak dapat diterima, katanya.

Ketiga, semua tawanan perang harus dibebaskan melalui pertukaran penuh. Semua anak-anak Ukraina yang dideportasi dan dipindahkan secara tidak sah, serta semua warga sipil Ukraina lainnya yang ditahan secara tidak sah, harus dikembalikan ke Ukraina.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:12

UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,72 Juta, Begini Respon Pengusaha

Jumat, 26 Desember 2025 | 12:05

Pemerintah Imbau Warga Pantau Peringatan BMKG Selama Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:56

PMI Jaksel Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana di Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:54

Trump Selipkan Sindiran untuk Oposisi dalam Pesan Natal

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:48

Pemerintah Kejar Pembangunan Huntara dan Huntap bagi Korban Bencana di Aceh

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:15

Akhir Pelarian Tigran Denre, Suami Selebgram Donna Fabiola yang Terjerat Kasus Narkoba

Jumat, 26 Desember 2025 | 11:00

Puan Serukan Natal dan Tahun Baru Penuh Empati bagi Korban Bencana

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:49

Emas Antam Naik, Buyback Nyaris Tembus Rp2,5 Juta per Gram

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:35

Sekolah di Sumut dan Sumbar Pulih 90 Persen, Aceh Menyusul

Jumat, 26 Desember 2025 | 10:30

Selengkapnya