Dalam foto yang disediakan oleh Kantor Pers Kepresidenan Ukraina pada Sabtu, 24 Agustus 2024, terlihat seorang tawanan perang Ukraina yang dibalut bendera nasional tersenyum setelah pertukaran tawanan di lokasi yang dirahasiakan di Ukraina/CNA
Lebih dari dua minggu setelah eskalasi militer di perbatasan Kursk, Rusia dan Ukraina sepakat melakukan pertukaran tawanan perang hingga 230 orang.
Mengutip AFP pada Minggu (25/8), pertukaran itu berhasil disepakati kedua negara atas mediasi Uni Emirat Arab (UEA).
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dalam sebuah pernyataan mengonfirmasi pulangnya 115 prajurit yang sempat ditahan oleh pihak Rusia.
"Sebanyak 115 pembela kami telah kembali ke rumah hari ini. Mereka adalah tentara Garda Nasional, Angkatan Bersenjata, Angkatan Laut, dan Dinas Penjaga Perbatasan Negara," ungkap Zelensky.
Pertukaran tawanan dilakukan bertepatan dengan ulang tahun Ukraina yang ke-33.
Zelensky menerbitkan foto-foto pria yang dibungkus bendera Ukraina.
Kyiv mengatakan telah menangkap ratusan tentara Rusia sebagai tawanan dalam serangan Kursk yang dilancarkan pada 6 Agustus.
Moskow mengonfirmasi pertukaran tersebut dan mengatakan telah memulangkan 115 tentara yang ditawan di Kursk.
"Sebagai hasil dari proses negosiasi, 115 prajurit Rusia yang ditawan di wilayah Kursk telah dipulangkan dari wilayah yang dikuasai rezim Kyiv," kata kementerian pertahanan Rusia.
Kementerian mengatakan para tentara yang kembali tersebut saat ini berada di negara tetangga Belarus, tempat mereka menerima bantuan psikologis-medis dan akan segera dibawa ke Rusia.