Berita

Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto/Repro

Politik

Elite Indonesia yang Belum Ngerti Sejarah '98 Lebih Baik Belajar Lagi

MINGGU, 25 AGUSTUS 2024 | 05:33 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Seluruh komponen bangsa diharapkan tidak mudah termakan hasutan. Sebab, Indonesia di masa lampau kerap diadu domba dan dihasut.

Hal itu diingatkan Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Presiden terpilih Prabowo Subianto dalam pidato politiknya di acara penutupan Kongres VI PAN di Grand Ballroom Kempinski, Jakarta, Sabtu malam (24/8).

"Bangsa kita ratusan tahun diadu domba. Semua masalah itu adalah dihasut. Terus dihasut," kata Prabowo.

Menteri Pertahanan itu lantas mencontohkan peristiwa bersejarah Reformasi 1998.

"Masak sekarang kita di ambang tinggal landas yang benar, waktu 98, kita di ambang tinggal landas, kita dikerjain oleh kekuatan-kekuatan asing," tuturnya.

Atas dasar itu, kata Prabowo, jika ada elite Indonesia yang tidak mengerti sejarah 1998, ia meminta untuk belajar kembali.

"Kita dikerjain. Kalau ada elite Indonesia yang belum ngerti apa yang terjadi tahun 98, saya sarankan tolong belajar lagi," sebut Prabowo.

Sebab, sambung Prabowo, instabilitas politik pada 1998 membuat Indonesia saat ini mulai ketinggalan dari banyak negara.

"Tahun 98 Indonesia sudah bisa bikin pesawat terbang, kita lebih maju dari Turki, Tiongkok belum punya supercomputer, Indonesia sudah punya supercomputer tahun 90-an," ungkapnya.

"Sekarang Tiongkok mungkin paling banyak supercomputer di dunia, melebihi Amerika Serikat," imbuh Prabowo.

Dengan demikian, Prabowo mendorong perlunya stabilitas politik di Indonesia. 

“Jadi saudara-saudara, mari kita belajar sejarah, mari kita ciptakan kesejukan, makanya Gerindra, PAN, dan kawan-kawan koalisi kita, kita milih warna koalisi yang sejuk, warna biru, warna biru langit, ya kita nyontek-nyontek dikit PAN tidak apa-apa lah," tandasnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya