Berita

Foto Keluarga Kennedy/US Today

Dunia

Ini Dia 10 Dinasti Politik Terkuat dalam Sejarah Dunia Modern

KAMIS, 22 AGUSTUS 2024 | 14:53 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Belakangan masyarakat sibuk menyoroti polemik perubahan UU Pilkada dan juga soal warisan dinasti presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) mengabaikan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal syarat pencalonan pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024.

Keputusan itu dinilai dapat memuluskan langkah putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, yang digadang-gadang maju Pilkada Jawa Tengah.

Jokowi diisukan tengah membangun dinasti politik sejak Kaesang secara tidak terduga diangkat menjadi Ketua umum PSI dan Gibran Rakabuming Raka (putra pertamanya) resmi terpilih menjadi Wakil Presiden 2024.

Dinasti politik nyatanya merupakan fenomena umum yang ditemukan di banyak negara, di mana keluarga dapat membangun warisan dan mempertahankan pengaruh politik yang signifikan dari waktu ke waktu.

Berikut beberapa contoh dinasti politik yang tercatat dalam sejarah dunia modern.

1. Keluarga Kennedy di Amerika Serikat

Keluarga Kennedy merupakan salah satu dinasti politik paling terkemuka dalam sejarah Amerika, yang dikenal karena kontribusinya yang signifikan terhadap politik, layanan publik, dan tujuan sosial, khususnya selama abad ke-20.

Kepala keluarga, Joseph P. Kennedy Sr. adalah seorang pengusaha, investor, dan politikus. Ia menjabat sebagai Duta Besar AS untuk Inggris dari tahun 1938 hingga 1940 dan merupakan tokoh berpengaruh dalam membentuk warisan politik keluarga. Ambisinya untuk anak-anaknya sangat signifikan, menekankan layanan publik dan keterlibatan politik.

Anggota keluarga Kennedy yang paling terkenal, John F. Kennedy, terpilih sebagai Presiden Amerika Serikat ke-35 pada tahun 1960. Masa jabatan kepresidenannya (1961-1963) ditandai oleh berbagai peristiwa penting seperti Krisis Rudal Kuba, pembentukan Peace Corps, dan kemajuan Gerakan Hak Sipil. Kennedy dibunuh di Dallas, Texas, pada tahun 1963, yang menggemparkan negara dan dunia.

Adik John F. Kennedy, Robert F. Kennedy menjabat sebagai Jaksa Agung AS dari tahun 1961 hingga 1964 dan menjadi Senator AS dari New York dari tahun 1965 hingga pembunuhannya pada tahun 1968.

Edward M. Kennedy juga dikenal sebagai "Ted," menjabat sebagai Senator AS dari Massachusetts dari tahun 1962 hingga kematiannya pada tahun 2009. Ia adalah tokoh penting di Senat yang terlibat dalam berbagai inisiatif legislatif, termasuk Americans with Disabilities Act dan Children’s Health Insurance Program.

Baru-baru ini, keponakan dari John F. Kennedy yakni Robert F. Kennedy Jr. mencalonkan diri dalam pemilihan presiden AS 2024. Namun tersebar kabar bahwa dia akan mundur dan kemungkinan mendukung Donald Trump dari Partai Republik.

2. Keluarga Nehru-Gandhi di India.


Nehru-Gandhi merupakan salah satu dinasti politik paling terkemuka di India, dengan pengaruh signifikan terhadap lanskap politik negara tersebut selama beberapa dekade.

Jawaharlal Nehru merupakan perdana menteri India pertama, menjabat dari tahun 1947 hingga kematiannya pada tahun 1964, Nehru merupakan tokoh sentral dalam politik India sebelum dan sesudah kemerdekaan.

Putri Jawaharlal Nehru, Indira Gandhi merupakan Perdana Menteri India pertama dan, hingga saat ini, satu-satunya yang berjenis kelamin perempuan. Ia menjabat dari tahun 1966 hingga 1977 dan kemudian dari tahun 1980 hingga ia dibunuh pada tahun 1984 dan digantikan oleh putranya Rajiv Gandhi.

Keluarga Nehru-Gandhi telah memainkan peran penting dalam membentuk India modern melalui kepemimpinan mereka di Kongres Nasional India.

Sebagai dinasti politik, mereka telah dikaitkan dengan perubahan signifikan dalam kebijakan negara, termasuk reformasi ekonomi, inisiatif keadilan sosial, dan hubungan luar negeri.

3. Keluarga Bhutto-Zardari di Pakistan

Keluarga ini merupakan salah satu dinasti politik paling terkemuka di Pakistan. Zulfikar Ali Bhutto adalah pendiri Partai Rakyat Pakistan (PPP) pada tahun 1967 dan  menjabat sebagai Perdana Menteri Pakistan dari tahun 1973 hingga ia digulingkan dalam kudeta militer pada tahun 1977.

Putri Zulfikar, Benazir Bhutto, menjadi Perdana Menteri wanita pertama Pakistan dan menjabat dua periode tidak berturut-turut, dari tahun 1988 hingga 1990 dan 1993 hingga 1996.

Benazir dibunuh dalam sebuah serangan bom dan penembakan pada bulan Desember 2007 selama sebuah demonstrasi di Rawalpindi, yang berdampak signifikan pada politik Pakistan dan PPP.

Putra Benazir dan Zardari, Bilawal Bhutto Zardari, adalah ketua PPP saat ini dan dipandang sebagai pewaris politik keluarga.

Warisan keluarga Bhutto-Zardari ditandai oleh kontribusi mereka terhadap politik Pakistan dan kontroversi mereka.

PPP tetap menjadi partai politik penting di Pakistan, dengan basisnya sebagian besar di antara penduduk Sindhi dan pendukung sayap kiri di seluruh negeri.

4. Keluarga Hatoyama di Jepang


Pengaruh politik keluarga Hatoyama telah bertahan selama beberapa generasi, memberikan kontribusi yang signifikan terhadap lanskap politik Jepang.

Keluarga ini dikenal karena signifikansi historisnya dan perannya dalam membentuk politik Jepang modern, terutama selama transisi dari pemerintahan Partai Demokrat Liberal (LDP) ke lingkungan politik yang lebih kompetitif dengan munculnya Partai Demokratik Jepang (DPJ) .

Taro Hatoyama menjabat sebagai anggota DPR dan aktif dalam politik selama beberapa dekade. Cucunya, Yukio Hatoyama menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang ke-93 dari September 2009 hingga Juni 2010.

5. Keluarga Castro di Kuba

Fidel Castro adalah pemimpin Revolusi Kuba, yang menggulingkan diktator Fulgencio Batista yang didukung AS pada tahun 1959.

Ia menjabat sebagai Perdana Menteri Kuba dari tahun 1959 hingga 1976 dan kemudian sebagai Presiden dari tahun 1976 hingga pensiun pada tahun 2008.

Di bawah kepemimpinannya, Kuba menjadi negara sosialis satu partai, yang bersekutu erat dengan Uni Soviet selama Perang Dingin.

Raúl Castro adalah adik laki-laki Fidel dan merupakan tokoh kunci dalam Revolusi Kuba, mengambil berbagai peran militer dan kepemimpinan sepanjang kariernya.

Raúl menggantikan Fidel sebagai Presiden Kuba pada tahun 2008, menjabat hingga April 2018. Ia juga menjabat sebagai Sekretaris Pertama Partai Komunis Kuba.

Meskipun bukan anggota keluarga Castro, Miguel Díaz-Canel menjadi Presiden Kuba pada bulan April 2018 setelah Raúl Castro mengundurkan diri.

Ia dianggap sebagai penerus warisan Castro, karena telah dipersiapkan untuk memimpin Partai Komunis.

6. Keluarga Trudeau di Kanada

Pierre Elliott Trudeau menjabat sebagai Perdana Menteri Kanada selama total 15 tahun, pertama dari tahun 1968 hingga 1979 dan kemudian dari tahun 1980 hingga 1984.

Putranya, Justin Trudeau, mengikuti jejak ayahnya dan menjadi Perdana Menteri pada tahun 2015. Justin berfokus pada isu-isu seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, dan imigrasi, melanjutkan warisan keluarga dalam politik Kanada.

Pengaruh keluarga Trudeau terhadap kehidupan politik Kanada sangat besar, yang berlangsung selama beberapa dekade dan membentuk kebijakan serta identitas negara tersebut.

7. Keluarga Kim di Korea Utara

Keluarga ini telah berkuasa sejak Korea Utara berdiri pada tahun 1948 dan telah mempertahankan kepemimpinan dinasti selama tiga generasi.

Kim Il Sung pendiri Korea Utara, yang mendirikan rezim komunis negara tersebut. Kepemimpinannya ditandai dengan penekanan kuat pada Juche, atau kemandirian, dan ia mengembangkan kultus kepribadian yang terus memengaruhi politik Korea Utara hingga saat ini.

Putranya, Kim Jong Il menggantikan ayahnya sebagai pemimpin Korea Utara. Kepemimpinannya juga menyaksikan pengembangan program senjata nuklir Korea Utara dan bencana kelaparan yang signifikan pada tahun 1990-an.

Kim Jong-un, putra bungsu Kim Jong-il melanjutkan kebijakan keluarganya, termasuk pengembangan senjata nuklir dan teknologi rudal. Kepemimpinannya ditandai oleh retorika agresif dan keterlibatan diplomatik sesekali dengan negara lain.

8. Keluarga Marcos di Filipina


Ferdinand Marcos menjabat sebagai PM Filipina pada 1965–1986. Dia dikenal karena mendeklarasikan Darurat Militer pada tahun 1972, yang menyebabkan periode pemerintahan otoriter.

Imelda Marcos, istri Ferdinand, dikenal karena gaya hidupnya yang mewah dan koleksi sepatu yang banyak, serta perannya dalam bidang politik dan sosial Filipina.

Putra dari Ferdinand Marcos dan Imelda Marcos, Bongbong Marcos menjabat sebagai anggota DPR Filipina dan Senator sebelum menjadi Presiden saat ini.

9. Keluarga Lee di Singapura

Keluarga Lee adalah dinasti politik terkemuka di Singapura, yang dikenal karena pengaruhnya membentuk pembangunan Singapura menjadi pusat keuangan global dan negara-kota modern.

Lee Kuan Yew menjadi PM Singapura tahun 1959–1990. Dia dianggap berjasa mengubah Singapura dari koloni Inggris yang kecil dan miskin sumber daya menjadi negara-kota modern yang berkembang pesat.

Goh Chok Tong menggantikan Lee Kuan Yew dan melanjutkan kebijakannya tentang pertumbuhan ekonomi dan modernisasi (1990–2004).

Lee Hsien Loong, putra tertua Lee Kuan Yew, telah melanjutkan warisan keluarga dalam pemerintahan. Dia menjabat sebagai PM Singapura sejak 2004 hingga kini.

10. Keluarga Kabila di Republik Demokratik Kongo (DRC)

Laurent-Désiré Kabila menjadi presiden DRC pada 1997  setelah memimpin pemberontakan yang berhasil melawan diktator lama Mobutu Sese Seko.

Joseph Kabila memangku jabatan presiden pada tahun 2001 setelah ayahnya, Laurent-Désiré Kabila, terbunuh pada tahun 2001.

Kabila berhasil memperpanjang masa jabatannya setelah masa jabatan awalnya melalui pemilihan umum yang penuh pertentangan dan amandemen konstitusi.

Pengaruh keluarga Kabila melampaui masa jabatan presiden Joseph. Meskipun mengundurkan diri, Joseph Kabila terus memegang pengaruh yang signifikan dalam politik Kongo, dan sering kali dianggap sebagai perantara kekuasaan utama di balik layar.

Populer

Bahlil Ketum Golkar Kalah Trending Azizah Andre Rosiade Selingkuh

Rabu, 21 Agustus 2024 | 00:00

Polemik Lepas Hijab, PGI Nusantara Bakal Geruduk BPIP

Senin, 19 Agustus 2024 | 22:13

Massa Geruduk Rumah Ketua BPIP Imbas Larangan Paskibraka Perempuan Pakai Jilbab

Senin, 19 Agustus 2024 | 17:20

Cak Imin Minta Kapolri Bubarkan Muktamar PKB Tandingan

Kamis, 15 Agustus 2024 | 12:52

Bawaslu Buka Pendaftaran 1.984 Formasi CPNS

Jumat, 16 Agustus 2024 | 08:44

Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Ternyata Terima Dana Korupsi DJKA

Kamis, 15 Agustus 2024 | 11:21

Erick Thohir Berpeluang Diperiksa KPK

Selasa, 20 Agustus 2024 | 19:19

UPDATE

Gubernur BI Beri Sinyal Pangkas Suku Bunga di Kuartal IV 2024

Kamis, 22 Agustus 2024 | 14:05

Massa Mulai Bakar Ban dan Goyang Pagar Gedung Dewan

Kamis, 22 Agustus 2024 | 14:04

Kawal Putusan MK, 1.100 Mahasiswa UI Geruduk Gedung DPR

Kamis, 22 Agustus 2024 | 13:59

Peringatan Darurat Garuda Biru Menggema di Jagad Sosmed, Apa Artinya?

Kamis, 22 Agustus 2024 | 13:46

Banteng Didorong Usung Ahok di Pilkada Jakarta

Kamis, 22 Agustus 2024 | 13:44

Temui Massa Kawal Putusan MK, Habiburokhman dan Awiek Dilempar Botol

Kamis, 22 Agustus 2024 | 13:42

Di Bawah Pilar MK, Usman Hamid hingga Goenawan Mohamad Teriak Turunkan Jokowi

Kamis, 22 Agustus 2024 | 13:30

Tujuh Investor Bakal Groundbreaking di IKN pada September 2024

Kamis, 22 Agustus 2024 | 13:29

Serunya Run For Health 2024, Ajang Lari yang Hadirkan Sensasi Digital Asisten

Kamis, 22 Agustus 2024 | 13:13

Paripurna RUU Pilkada Batal, Wakil Ketua DPR: Lanjut atau Tidak, Kembali ke Mekanisme

Kamis, 22 Agustus 2024 | 13:11

Selengkapnya