Massa aksi menggeruduk Gedung DPRD Jabar, Kamis (22/8)/RMOLJabar
Tak hanya di gedung DPR RI di Jakarta, massa aksi yang mencapai ribuan orang juga memadati Gedung DPRD Jawa Barat, Jl. Diponegoro, Kamis, (22/8).
Massa aksi datang dengan berbagai tuntutan. Di antara tuntutannya adalah terkait dua putusan krusial Mahkamah Konstitusi (MK) terkait tahapan pencalonan kepala daerah, yakni Putusan Nomor 60/PUU/XXII/2024 dan 70/PUU-XXII/2024.
Salah satu massa aksi, Indra mengatakan, massa ini datang merupakan bentuk perlawanan kepada ketidakadilan negara ini.
"Bentuk seruan secara umum, secara terbuka, salah satu saja (RUU Pilkada) itu. Bagi siapapun, terus bangkit berdiri melawan tirani, melawan ketidakadilan," katanya, dikutip
RMOLJabar, Kamis (22/8)
Selain itu dirinya juga menyatakan bahwa aksi ini tidak hanya soal RUU Pilkada saja, melainkan menyuarakan berbagai permasalahan-permasalahan di negeri ini yang terus berlanjut.
"Kita tidak mau terkotak-kotakan dengan politik elektoral, bagian Pilkada itu hanya salah satu bagian saja dari tuntutan yang hari ini temen-temen suarakan, hari ini turun ke jalan," bebernya.
"Kita sebenarnya sudah tidak mempercayai lagi politik-politik elektoral seperti itu, karena rezim bisa berganti dengan pemerintahan yang berganti tapi penindasan akan terus terjadi dan kita akan terus bersama-sama melawan ketidakadilan ini," tambahnya.
Dirinya berharap semua elemen masyarakat yang ada berbagai daerah untuk ikut turun ke jalan demi menyuarakan keresahan bersama.
"Tentunya kita hanya menyuarakan agar perlawanan-perlawanan ini ada di berbagai titik, ada di berbagai daerah, tidak hanya di pusat-pusat pemerintahan, pusat-pusat kota, tapi bahkan bisa sampai ke tempat-tempat terkecil di kampung-kampung kita, di desa-desa kita dan tempat-tempat lainnya yang juga hari ini merasakan ketertindasan yang sama," tandasnya.
Pantauan
RMOLJabar di lokasi, saat ini massa aksi masih tersebut berdatangan. Massa aksi pun didominasi menggunakan atribut serbahitam.
Sampai saat inipun orasi terus disuarakan. Massa aksi sempat menyanyikan lagu "buruh tani", hingga membacakan sumpah mahasiswa.