Presiden Ebrahim Raisi/The Statesman
Hasil investigasi yang dilakukan Iran selama beberapa bulan terakhir menunjukkan bahwa penyebab jatuhnya helikopter yang membawa Presiden Ebrahim Raisi dan rombongan bukan karena sabotase.
Kantor berita Fars News, mengutip sumber keamanan yang mengetahui hasil penyelidikan tersebut mengatakan, Iran sangat yakni apa yang terjadi pada helikopter Raisi murni kecelakaan.
Klaim ini diperkuat dengan hasil penyelidikan awal dari militer Iran yang tidak menemukan bukti aktivitas kriminal dalam kecelakaan yang juga menewaskan Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian.
"Badan keamanan dan intelijen telah menyelesaikan penyelidikan terperinci mereka dan ada kepastian mutlak bahwa apa yang terjadi adalah kecelakaan," ungkap laporan tersebut pada Kamis (22/8).
Fars menyebutkan penyebab utama kecelakaan pada 19 Mei adalah cuaca buruk dan ketidakmampuan helikopter untuk terbang dengan penumpang tambahan di luar protokol keamanan.
"Helikopter itu membawa dua penumpang melebihi kapasitas yang disarankan saat jatuh," demikian temuan penyelidikan.
Penyelidikan itu mengesampingkan kemungkinan pengacauan dan peretasan sistem elektronik, juga tidak ada tanda-tanda bahan kimia dan zat berbahaya.
Helikopter yang membawa Raisi dan rombongannya jatuh di lereng gunung yang diselimuti kabut di Iran utara pada Mei lalu, menewaskan presiden dan tujuh orang lainnya, dan memicu pemilihan umum dadakan.
Ada kecurigaan bahwa jatuhnya helikopter Raisi karena sabotase Israel. Pasalnya kecelakaan itu terjadi hanya sebulan setelah serangan balasan yang diluncurkan Iran ke Tel Aviv.