Berita

Presiden Joko Widodo bersama Kaesang Pangarep/Ist

Politik

Kaesang Diberi Jalan Pintas Ikut Pilkada

Ketum Parpol Dibisiki Pinokio Jawa
KAMIS, 22 AGUSTUS 2024 | 05:46 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) Kerakyatan menyoroti soal DPR RI dan pemerintah yang menganulir putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 60 dan 70 terkait persyaratan pencalonan kepala daerah. 

Koordinator Pusat BEM SI Kerakyatan, Satria Noval Putra Ansar mengatakan, putusan MK nomor 60 dan 70 sebenarnya memberikan angin segar bagi rakyat Indonesia. Namun, angin segar itu telah hilang hanya hitungan beberapa jam oleh DPR RI dan pemerintah dalam rapat Baleg.

"Yang jelas faktanya, bahwa yang awalnya Kaesang Pangarep tidak ada kans untuk kemudian bisa maju pada kontestasi Pilkada karena perihal masalah umur, akhirnya pada keputusan yang ada di Senayan berujung untuk meloloskan anak dari pada Presiden Jokowi itu lagi," kata Noval pada Rabu malam (21/8).

Menurut Noval, hal tersebut memunculkan banyak persepsi bahwa DPR RI telah "dibisiki" oleh Ketua Umum parpol, bukan lagi mendengarkan suara rakyat.

"Ketum partai politik pun dibisiki oleh yang namanya Pinokio Jawa yang kemudian disebut Raja Jawa dan sebagai macamnya. Sehingga kami merasa ini adalah bagian daripada pertanggungjawaban daripada Jokowi ini ada daripada formulasi dari permainan," jelas Noval.

Noval pun menyoroti inkonsistensi pernyataan Presiden Jokowi atas beberapa putusan MK. Di mana pada 2019 lalu kata Noval, Jokowi menyatakan bahwa putusan MK adalah bersifat final dan mengikat.

"Tapi kawan-kawan lihat terakhir, statement Jokowi ketika ditanya mengenai isu hari ini, dia bicara 'tolong hargai lembaga-lembaga yang melaksanakan keputusan'," kata Noval.

Artinya, kata Noval, Jokowi gagal memegang konsistensi dan gagal memastikan bahwa MK adalah guardian of constitution.

"Ketika MK tidak berpihak kepada Jokowi, dia akan mencoba mengeliminasi atau bahkan justru membantah legitimasi dari MK," kata Noval.

"Ini kemudian dikhawatirkan bahwa dalam 2-3 bulan lengsernya Jokowi, Jokowi bukannya bersih-bersih atas dosa-dosanya, tapi Jokowi lebih melahirkan ribuan-ribuan dosa daripada setiap langkah-langkah politiknya," sambungnya.


Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI)/Ist

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Melalui Rembug Ngopeni Ngelakoni, Luthfi-Yasin Siap Bangun Jateng

Minggu, 02 Februari 2025 | 05:21

PCNU Bandar Lampung Didorong Jadi Panutan Daerah Lain

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:58

Jawa Timur Berstatus Darurat PMK

Minggu, 02 Februari 2025 | 04:30

Dituding Korupsi, Kuwu Wanasaba Kidul Didemo Ratusan Warga

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:58

Pelantikan Gubernur Lampung Diundur, Rahmat Mirzani Djausal: Tidak Masalah

Minggu, 02 Februari 2025 | 03:31

Ketua Gerindra Banjarnegara Laporkan Akun TikTok LPKSM

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:57

Isi Garasi Raffi Ahmad Tembus Rp55 Miliar, Koleksi Menteri Terkaya jadi Biasa Saja

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:39

Ahli Kesehatan Minta Pemerintah Dukung Penelitian Produk Tembakau Alternatif

Minggu, 02 Februari 2025 | 02:18

Heboh Penahanan Ijazah, BMPS Minta Pemerintah Alokasikan Anggaran Khusus Sekolah Swasta

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:58

Kecewa Bekas Bupati Probolinggo Dituntut Ringan, LIRA Jatim: Ada Apa dengan Ketua KPK yang Baru?

Minggu, 02 Februari 2025 | 01:42

Selengkapnya