Berita

Ilustrasi Partai Golkar/RMOL

Politik

Munas Golkar Momentum Evaluasi Struktur, Jauhkan Pejabat Publik dari Pengurus Partai

RABU, 21 AGUSTUS 2024 | 12:45 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Musyawarah Nasional (Munas) XI Partai Golkar seharusnya menjadi momen evaluasi struktur organisasi partai ke depan. 

Menurut Direktur Lembaga Riset Lanskap Politik Indonesia, Andi Yusran, posisi pejabat publik yang merangkap sebagai pengurus partai sangat rawan untuk terjebak dalam kepentingan pihak tertentu yang dapat mengancam independensi partai. 

Ia mencontohkan partai politik di Amerika Serikat, di mana ketua umum partai seperti Demokrat atau Republik tidak begitu dikenal publik. Ini menunjukkan bahwa partai tidak bergantung pada figur publik yang juga menjabat posisi eksekutif atau legislatif.

Sayangnya hal ini masih sulit diterapkan di Indonesia. Sebab partai politik di Indonesia tidak dibentuk berdasarkan kepentingan ideologi politik, melainkan lebih kepada pertimbangan pragmatis seperti kekuasaan dan materi.

"Kondisi ini membuat partai sangat bergantung pada keberadaan sosok pemodal atau minimal sosok yang di-backup oleh pemodal (oligarki)," ujarnya kepada RMOL, Rabu (21/8).

Andi Yusran juga menyoroti keterpilihan ketua umum partai politik di Indonesia sering kali sangat bergantung pada dukungan dari 'istana' dan para pemodal yang memiliki kepentingan tertentu. 

"Jadi sulit menduplikasi posisi partai di Amerika karena basis budaya, politik, dan ekonomi yang berbeda," tandas analis politik Universitas Nasional itu.

Andi Yusran berharap, Munas Golkar kali ini dapat menjadi titik awal bagi partai untuk merefleksikan kembali arah dan struktur organisasinya, demi mewujudkan partai yang lebih mandiri dan menghindari intervensi pihak luar.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Jokowi Tak Serius Dukung RK-Suswono

Jumat, 29 November 2024 | 08:08

Ferdian Dwi Purwoko Tetap jadi Kesatria

Jumat, 29 November 2024 | 06:52

Pergantian Manajer Bikin Kantong Man United Terkuras Rp430 Miliar

Jumat, 29 November 2024 | 06:36

Perolehan Suara Tak Sesuai Harapan, Andika-Hendi: Kami Mohon Maaf

Jumat, 29 November 2024 | 06:18

Kita Bangsa Dermawan

Jumat, 29 November 2024 | 06:12

Pemerintah Beri Sinyal Lanjutkan Subsidi, Harga EV Diprediksi Tetap Kompetitif

Jumat, 29 November 2024 | 05:59

PDIP Akan Gugat Hasil Pilgub Banten, Tim Andra Soni: Enggak Masalah

Jumat, 29 November 2024 | 05:46

Sejumlah Petahana Tumbang di Pilkada Lampung, Pengamat: Masyarakat Ingin Perubahan

Jumat, 29 November 2024 | 05:31

Tim Hukum Mualem-Dek Fadh Tak Gentar dengan Gugatan Paslon 01

Jumat, 29 November 2024 | 05:15

Partisipasi Pemilih Hanya 55 Persen, KPU Kota Bekasi Dinilai Gagal

Jumat, 29 November 2024 | 04:56

Selengkapnya