Berita

Program Mekaar yang digagas PT. PNM/Ist

Bisnis

Lewat Program Mekaar, PNM Sukses "Gencet" Bank Emok

SELASA, 20 AGUSTUS 2024 | 20:42 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Sejak bergabung dalam holding ultra-mikro yang dipimpin Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Pegadaian dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) semakin fokus dalam menyasar usaha ultra-mikro.

Usaha jenis ini memiliki karakter yang sangat terkait dengan upaya pengentasan kemiskinan, di mana masyarakat rentan terhadap jeratan bank emok.

Sekretaris Perusahaan PT PNM, L. Dodot Patria Ary dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 19 Agustus 2024, menyatakan bahwa Program Mekaar bertujuan untuk mengatasi kemiskinan, termasuk kemiskinan ekstrem, dengan mengintegrasikan data dari Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

"Dengan berkembangnya Program Mekaar, diharapkan masyarakat menjadi lebih cerdas secara finansial sehingga tidak terjebak dalam aktivitas bank emok," ujar L. Dodot Patria Aryda dalam keterangannya, Selasa (20/8).

Program Mekaar juga mengintegrasikan kemampuan, kapasitas, dan aset untuk memberikan nilai tambah kepada pelaku usaha ultra-mikro. Program ini tidak hanya memberikan permodalan kepada masyarakat yang telah memiliki usaha, tetapi juga kepada mereka yang belum memiliki usaha namun memiliki kemauan kuat untuk berusaha.

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengungkapkan bahwa program Mekaar memiliki dampak langsung terhadap perubahan aset (capital stock) di seluruh sektor ekonomi. Dampak terbesar terlihat di sektor pertanian (1,78 persen), peternakan (1,07 persen), dan perkebunan (0,79 persen).

Selain itu, beberapa sektor lain yang tidak secara langsung diintervensi oleh Program Mekaar juga menerima pengaruh positif. Perubahan aset terbesar terlihat di sektor bangunan (3,51 persen), industri karet plastik (1,47 persen), dan industri alat angkutan (1,21 persen).

Dari sisi pendapatan rumah tangga, Program Mekaar meningkatkan pendapatan rumah tangga sebesar 1,36 persen hingga 1,71 persen. Sedangkan dari sisi omzet dan profit usaha, setiap peningkatan 1 persen plafon kredit Mekaar meningkatkan omzet sebesar 0,066 persen dan profit sebesar 0,060 persen.

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) mencatat bahwa setiap kenaikan plafon kredit Mekaar sebesar 1 persen mengurangi probabilitas debitur PNM untuk berstatus miskin menurut Multidimensional Poverty Index (MPI) sebesar 0,004 persen.

Keberhasilan Program Mekaar dalam meningkatkan kesejahteraan nasabah, yang tercermin dari meningkatnya indikator ekonomi, sosial, dan lingkungan, tidak terlepas dari kemampuannya dalam mereaktualisasi budaya bangsa menjadi kultur yang produktif.

Guru Besar Universitas Jenderal Soedirman, Imam Widhiono, yang banyak berkecimpung dalam program pemberdayaan masyarakat, mengatakan bahwa salah satu cara paling efektif untuk menghindarkan masyarakat dari bahaya bank emok adalah dengan meningkatkan pendapatan mereka.

“Untuk menghindarkan masyarakat dari bahaya bank emok, salah satunya perlu terus diupayakan bagaimana meningkatkan pendapatan mereka,” papar Imam.
 
Dia menilai langkah PNM dalam memberikan pembiayaan dan pendampingan merupakan upaya yang tepat agar masyarakat terhindar dari bank emok.

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Karyawan Umbar Kesombongan Ejek Pasien BPJS, PT Timah Minta Maaf

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:37

Sugiat Santoso Apresiasi Sikap Tegas Menteri Imipas Pecat Pelaku Pungli WN China

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:30

KPK Pastikan Tidak Ada Benturan dengan Kortastipikor Polri dalam Penanganan Korupsi LPEI

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:27

Tabung Gas 3 Kg Langka, DPR Kehilangan Suara?

Minggu, 02 Februari 2025 | 15:10

Ken Martin Terpilih Jadi Ketum Partai Demokrat, Siap Lawan Trump

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:46

Bukan Main, Indonesia Punya Dua Ibukota Langganan Banjir

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:45

Larangan LPG di Pengecer Kebijakan Sangat Tidak Populis

Minggu, 02 Februari 2025 | 14:19

Smart City IKN Selesai di Laptop Mulyono

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:59

Salah Memutus Status Lahan Berisiko Besar Buat Rakyat

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:45

Hamas Sebut Rencana Relokasi Trump Absurd dan Tidak Penting

Minggu, 02 Februari 2025 | 13:26

Selengkapnya