Berita

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi, dan Luar Negeri Kadin Indonesia/RMOL

Bisnis

Apindo: Bonus Demografi Bisa Jadi Beban tanpa SDM Unggul

SELASA, 20 AGUSTUS 2024 | 14:47 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Kualitas sumber daya manusia (SDM) akan menjadi faktor penentu dalam mencapai visi Indonesia Emas 2045. 

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Kamdani menegaskan bahwa Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara maju, terutama dengan bonus demografi yang akan mencapai puncaknya pada tahun 2030, di mana 68 persen penduduk berada dalam usia produktif. 

Namun, ia juga mengingatkan tanpa SDM berkualitas tinggi dan regulasi ketenagakerjaan yang baik, bonus demografi ini bisa berubah menjadi beban.


"Saat ini tantangan terbesar Indonesia adalah penciptaan lapangan kerja. Setiap tahun kita harus menciptakan 3 juta lapangan kerja baru," ujar Shinta dalam pemaparannya di acara Global Human Capital (GHC) Summit 2024, Selasa (20/8).

Namun, ia mencatat adanya penurunan signifikan dalam penyerapan tenaga kerja dari investasi yang masuk ke Indonesia dalam 10 tahun terakhir ini.

"Dulu investasi Rp1 triliun bisa menyerap sekitar 4.000 tenaga kerja, sekarang hanya sekitar 1.000. Ini menunjukkan adanya pergeseran dari sektor padat karya ke sektor padat modal, yang berdampak pada lapangan kerja,” katanya, di Hotel Pullman, Jakarta.

Untuk itu, Ketua Apindo itu menekankan penciptaan lapangan kerja baru, termasuk melalui pengembangan usaha kecil dan menengah (UKM) penting dilakukan dan tidak hanya fokus pada keselarasan antara pendidikan dan kebutuhan industri (link and match).

Langkah ini, kata Shinta penting untuk mewujudkan Indonesia yang tangguh, sejahtera, inklusif, dan berkelanjutan pada tahun 2045.

"Kami di Apindo memiliki peta jalan untuk Indonesia Emas, dan kami akan terus mendorong penciptaan lapangan kerja dan pengembangan SDM sebagai langkah utama menuju visi tersebut," pungkasnya.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya