Berita

Massa aksi kelompok Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Pro Demokrasi, di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta, Senin (19/8)/RMOL

Politik

Massa Geruduk KPU Minta Batalkan Pencalonan Dharma Pongrekun

SENIN, 19 AGUSTUS 2024 | 17:39 WIB | LAPORAN: BONFILIO MAHENDRA

Massa aksi dari Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Pro Demokrasi nampaknya batal menggelar aksi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan pada Senin (19/8). 

Dari jadwal yang diterima redaksi, massa akan menggelar aksi pada pukul 13.00 WIB di dua lokasi di kantor KPU Jakarta di Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat dan Mabes Polri, Jakarta Selatan. 

Nampaknya, Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi Gerakan Mahasiswa dan Pemuda Pro Demokrasi, Rafi Maulana bersama massa aksi hanya menggelar aksi di kantor KPU. 

Hal ini diperkuat saat redaksi menyambangi lokasi Mabes Polri yang biasa dijadikan tempat aksi. Massa aksi tampak belum hadir hingga pukul 14.30 WIB. 

Sementara itu, Rafi saat dihubungi memastikan massa aksi kembali ke rumah masing-masing usai menggelar unjuk rasa di KPU. 

"Karena mengingat waktu juga sudah sore dan perjalanan macet juga kan, jadi balik kanan (pulang)," Kata Rafi kepada RMOL. 

Sebelumnya, dia menduga Dharma telah mencatut nama-nama dan kartu tanda penduduk elektronik (E-KTP) warga DKI Jakarta. 

"Intinya masyarakat DKI menginformasikan ke saya bahwa KTP nya dicatut tanpa seizin pemilik KTP. Kurang lebih ada puluhan orang (yang melapor)," ujar Rafi di sela-sela aksi di depan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta, Jalan Salemba Raya, Senen, Jakarta Pusat, Senin (19/8). 

Dia menjelaskan, puluhan warga DKI Jakarta yang melapor ke pihaknya merasa namanya dicatut dalam daftar data pendukung Dharma-Kun, untuk lolos verifikasi faktual sebagai bapaslon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2024. 

"Kita meminta KPU DKI bertindak tegas dan membatalkan pencalonan Dharma Pongrekun sebagai calon gubernur DKI, dan juga kita meminta Mabes Polri mengusut kasus ini," katanya menyampaikan tuntutan.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya