Berita

Putra Ismail Haniyeh, Abdul Salam Haniyeh (tengah)/MEM

Dunia

Putra Haniyeh Ungkap Informasi Baru Terkait Pembunuhan Ayahnya

MINGGU, 18 AGUSTUS 2024 | 13:14 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Informasi tentang kronologi pembunuhan petinggi Hamas, Ismail Haniyeh masih belum pasti dan dalam proses penyelidikan otoritas Iran.

Putranya, bernama Abdul Salam Haniyeh bersedia membuka suara dan mengungkap informasi baru terkait pembunuhan ayahnya di Teheran akhir bulan lalu.

Dalam wawancaranya bersama Al Arabiya yang dikutip redaksi pada Minggu (18/8), Abdul Salam mengatakan bahwa Haniyeh dibunuh dengan rudal berpemandu yang dilacak melalui handphone yang dibawanya ke kamar tempat ia menginap.


"Itu adalah rudal berpemandu yang melacak telepon genggamnya, yang ia taruh pada malam hari di kamarnya di dekat kepalanya, di mana ia terkena tembakan langsung," ungkap Abdul Salam.

Anak Haniyeh membantah laporan sejumlah media Barat yang menyebut bahwa ayahnya dibunuh karena bom tanam yang telah disiapkan sejak dua bulan sebelum kejadian.

Menurut Abdul Salam, jika itu memang karena bom, harusnya ledakan itu juga menewaskan beberapa penjaga yang berpatroli di dekat kamar ayahnya.

Serangan itu, kata Abdul Salam, dilakukan dengan rudal presisi, sehingga hanya menewaskan Haniyeh dan seorang ajudan di dekatnya.

"Ada pengawal dan penasihat lain yang duduk di sebuah ruangan beberapa meter dari kamarnya, jadi jelas bahwa jika ada alat peledak, seluruh tempat itu akan meledak," paparnya.

Abdul Salam menekankan bahwa ponsel itu dibawa ayahnya ke mana-mana bahkan ke acara pelantikan presiden baru Iran.

"Ia (Haniyeh) bahkan menggunakannya pada pukul 10.15 malam dan tak lama setelahnya ia menjadi martir," kata dia.

Haniyeh dan pengawalnya tewas pada 31 Juli, tak lama setelah upacara pelantikan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian.

Kemudian, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengumumkan bahwa sebuah peluru jarak pendek yang membawa sekitar tujuh kilogram bahan peledak ditembakkan ke kamar tempat Haniyeh menginap.

Kawasan Timur Tengah menegang sejak kematian Haniyeh. Iran menyalahkan Israel dan Amerika Serikat sebagai dalang dari pembunuhan tersebut dan berjanji akan menuntut balas.

Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Tragedi Nasional dari Sumatra dan Suara yang Terlambat Kita Dengarkan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:44

Produktivitas Masih di Bawah ASEAN, Pemerintah Susun Langkah Percepatan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:41

Lewat Pantun Cak Imin Serukan Perbaiki Alam Bukan Cari Keributan

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:38

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:27

Liga Muslim Dunia Siap Lobi MBS untuk Permudah Pembangunan Kampung Haji Indonesia

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:18

Banjir Rob di Pesisir Jakarta Berangsur Surut

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:13

RI–Timor Leste Sepakat Majukan Koperasi

Jumat, 05 Desember 2025 | 15:08

Revisi UU Cipta Kerja Mendesak di Tengah Kerusakan Hutan Sumatera

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:57

Bahlil Telusuri Dugaan Keterkaitan Tambang Martabe dengan Banjir Sumut

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:48

BI: Cadangan Devisa RI Rp2.499 Triliun per Akhir November 2025

Jumat, 05 Desember 2025 | 14:39

Selengkapnya