Berita

Tentara berjaga di PLTN Zaporizhzhia, Ukraina/The Straits Times

Dunia

Pembangkit Nuklir Zaporizhzhia Memburuk Usai Diserang Drone

MINGGU, 18 AGUSTUS 2024 | 09:52 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Serangan pesawat nirawak atau drone di jalan akses perimeter Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia mengakibatkan kondisi yang berbahaya.

Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Rafael Mariano Grossi mengatakan bahwa drone Ukraina menjatuhkan bahan peledak di jalan yang digunakan oleh staf PLTN.

Menurut Grossi, serangan itu sekali lagi meningkatkan potensi kecelakaan atau ledakan di PLTN Zaporizhzhia yang kerap disabotase selama perang Rusia-Ukraina.

“Sekali lagi kita melihat peningkatan bahaya keselamatan dan keamanan nuklir yang dihadapi pembangkit listrik tersebut,” ujarnya, seperti dikutip dari Reuters pada Minggu (18/8).

Grossi mendesak agar semua pihak yang berperang menahan diri demi kesalamatan bersama.

"Saya menegaskan kembali seruan saya untuk menahan diri secara maksimal dari semua pihak dan untuk mematuhi secara ketat lima prinsip konkret yang ditetapkan untuk melindungi pembangkit listrik tersebut," tegasnya.

Tim IAEA mengunjungi daerah tersebut pada hari Sabtu (17/8) dan melaporkan bahwa kerusakan tersebut tampaknya disebabkan oleh pesawat nirawak yang dilengkapi dengan muatan peledak.

Dikatakan, lokasi yang terkena ledakan itu berada di dekat kolam penyiram air pendingin yang penting dan sekitar 100 meter dari saluran listrik Dniprovska, satu-satunya saluran listrik 750 kilovolt yang tersisa yang menyediakan pasokan listrik ke pembangkit listrik tersebut.

Tidak ada korban jiwa dan tidak ada dampak pada peralatan PLTN. Tetapi, jalanan menuju gerbang utama pembangkit tersebut rusak.

Serangan tersebut terjadi saat Ukraina melanjutkan serangan ke Rusia, dengan mengklaim telah menguasai 82 permukiman di area seluas 1.150 kilometer persegi di wilayah Kursk sejak 6 Agustus.

Rusia telah menguasai situs Zaporizhzhia, pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa, tak lama setelah meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada Februari 2022.

Pembangkit listrik tersebut tidak aktif karena Moskow dan Kyiv telah berulang kali saling menuduh mencoba menyabotase operasinya dan membahayakan keselamatan di sekitar pembangkit listrik tersebut.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Legislator PKS Soroti Deindustrialisasi Jadi Mimpi Buruk Industri

Rabu, 20 November 2024 | 13:30

UPDATE

Sehari Usai Pencoblosan, Pj Gubernur DKI Lantik Walikota Jakpus

Kamis, 28 November 2024 | 22:00

Timses Zahir-Aslam Kena OTT Dugaan ‘Money Politik’ di Pilkada Batubara

Kamis, 28 November 2024 | 21:51

Polri Perkuat Kerja Sama Bareng Dukcapil Kemendagri

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

KPK Tahan 3 Ketua Pokja Paket Pekerjaan Perkeretaapian DJKA

Kamis, 28 November 2024 | 21:49

Firli Bahuri Tak Hadiri Pemeriksaan Polisi karena Ada Pengajian

Kamis, 28 November 2024 | 21:25

Ini Kebijakan Baru Mendikdasmen Untuk Mudahkan Guru

Kamis, 28 November 2024 | 21:22

Rupiah Terangkat Pilkada, Dolar AS Masih di Rp15.800

Kamis, 28 November 2024 | 21:13

Prabowo Menangis di Depan Ribuan Guru Indonesia

Kamis, 28 November 2024 | 21:11

Pengamat: RK-Suswono Kalah karena Meremehkan Pramono-Doel

Kamis, 28 November 2024 | 21:04

Perbaiki Tata Ekosistem Logistik Nasional, Mendag Budi Sosialisasi Aturan Baru

Kamis, 28 November 2024 | 21:02

Selengkapnya