Berita

Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto/RMOL

Politik

Putar Rekaman Diduga Mirip Suara Jokowi Intimidasi Parpol, Sekjen PDIP: Berbahaya bagi Demokrasi

MINGGU, 18 AGUSTUS 2024 | 00:08 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Intimidasi demi intimidasi yang dialami partai politik turut menjadi sorotan Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto.

Mulanya, Hasto menilai ada intervensi politik terhadap Partai Nasdem yang urung mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. Sebab, Hasto menyebut Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tidak biasanya memutuskan sikap yang tidak konsisten dalam urusan politik.

“Ini merupakan bagian kita lihat dari berbagai upaya upaya yang mencoba menekan,” kata Hasto kepada wartawan seusai menghadiri upacara pengibaran bendera Merah Putih di Pelataran Masjid At-Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, Sabtu (17/8).

Hasto lantas menyinggung beredarnya sebuah rekaman suara yang diduga mirip Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rekaman itu menimbulkan kekhawatiran karena akan menggunakan instrumen hukum untuk menekan pihak-pihak tertentu.

“Tadi kan beredar video bagaimana Pak Jokowi mengatakan akan menggunakan hukum dan melakukan pembisikan kepada ketua KPK, Kepala Jaksa Agung, Kapolri, itu tadi video yang saya terima. Apakah rekan-rekan wartawan sudah mendengar itu? Atau belum? Itu harus diklarifikasi oleh Bapak Presiden. Karena ini berbahaya di dalam demokrasi dan penegakan hukum, itu sekiranya hal tersebut benar,” kata orang dekat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ini.

Hasto kemudian memutar rekaman yang diduga mirip suara Jokowi tersebut di hadapan awak media.

"Kalau masih ada yang main-main, .... Lewat cara saya. Bisa lewat KPK, bisa. Bisa lewat Polri, bisa lewat Kejaksaan. Akan saya bisikkan saja, 'Di sana ada yang main-main'. Cuma masa saya mau intip sendiri kan enggak mungkin,” demikian bunyi rekaman yang diduga mirip suara Jokowi.

Setelah memutar rekaman itu, Hasto pun mengatakan bahwa jika itu benar maka tindakan yang demikian adalah tidak bijak.

“Sehingga, saudara-saudara sekalian mengapa ini saya sampaikan, karena ini hari kemerdekaan kita, yang seharusnya dengan kemerdekaan itu setiap orang bebas dan bertanggung jawab di dalam menyampaikan pendapatnya tetapi harus dalam koridor hukum, koridor kepentingan nasional, tidak boleh seseorang melakukan intimidasi,” pungkasnya.

Populer

Permainan Jokowi Terbaca Prabowo dan Megawati

Selasa, 25 Februari 2025 | 18:01

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Mengapa KPK Keukeuh Tidak Mau Usut Dugaan Korupsi Keluarga Jokowi?

Selasa, 25 Februari 2025 | 08:02

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana Tak Patuhi Instruksi Megawati

Sabtu, 22 Februari 2025 | 03:26

UPDATE

Irwasum Polri Pimpin Panen Jagung Serentak di Madiun

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:40

Alex Indra Minta Pemerintah Jamin Stabilitas Harga Pangan di Ramadan dan Lebaran

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:37

Pemerintah dan Pertamina Jamin Stok Elpiji Aman Jelang Lebaran

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:34

Cak Imin Ceramahi Mendes Yandri: Hati-Hati jadi Pejabat

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:24

Kelompok Ini Berhak Dapat Layanan Transportasi Gratis di Jakarta

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:23

Satgas Damai Cartenz Buru Enam Napi Lapas Wamena yang Kabur

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:08

Cagub Papua Mathius Fakhiri: Keadilan Akhirnya Datang Juga

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:07

PKS Siapkan Berbagai Program Sosial Selama Ramadan

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:47

KWI Anugerahi Penghargaan Tujuh Organisasi Lintas Iman

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:45

DPR Ditagih Selesaikan RUU Pemilu

Rabu, 26 Februari 2025 | 18:45

Selengkapnya