Ketua Pasukan Tetap Jokowi (Pak Tejo) Tigor Sitorus/Ist
Keputusan KPU DKI Jakarta yang meloloskan Dharma Pongrekun dan Kun Wardana sebagai bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur independen diragukan.
Ketua Pasukan Tetap Jokowi (Pak Tejo), Tigor Sitorus mempertanyakan validitas klaim dukungan yang diperoleh pasangan Dharma-Kun tersebut.
Berdasarkan hasil verifikasi KPU DKI Jakarta, jumlah dukungan terhadap paslon tersebut mencapai 677.467 orang atau melebihi syarat dukungan minimal sebanyak 618.698 orang.
"Kalau mengumpulkan 677 ribu KTP, misalnya satu orang relawan mengumpulkan 100 KTP, berarti dibutuhkan sekitar 6.200 relawan," kata Tigor kepada
Kantor Berita Politik dan Ekonomi RMOL, Sabtu (17/8).
Tigor menambahkan, seharusnya jika Dharma-Kun memiliki dukungan sebanyak itu, kantor pemenangan mereka sudah ada di tiap kecamatan dan aktivitas relawan sudah terlihat di lapangan.
Tigor membandingkan situasi ini dengan dukungan yang diperoleh Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat ingin maju sebagai calon gubernur independen pada Pilkada 2017 silam.
"Contoh Ahok dulu, relawannya ada di mana-mana. Setiap RT dan RW ada kegiatan pencarian dukungan, warga juga sibuk dengan aktivitas mereka," kata Tigor.
Tigor mengungkapkan bahwa di daerah Pulo Gadung, tidak terlihat adanya relawan dari pihak Dharma yang melakukan kegiatan door-to-door untuk mengumpulkan dukungan.
"Jadi relawannya di mana? Ahok saja susah menang, bagaimana dengan Dharma yang tidak pernah kelihatan relawannya?" pungkas Tigor.