Berita

Ilustrasi/Novinite

Dunia

Rusia: Serangan di Kursk Bisa Ciptakan Perang Dunia Ketiga

JUMAT, 16 AGUSTUS 2024 | 17:26 WIB | LAPORAN: HANI FATUNNISA

Operasi militer Ukraina baru-baru ini di wilayah Kursk, Rusia dikhawatirkan dapat memicu meletusnya Perang Dunia Ketiga.

Ketakutan itu disampaikan oleh Anggota parlemen Rusia Mikhail Sheremet dalam sebuah wawancara dengan RIA Novosti pada Jumat (16/8), menanggapi pergerakan tentara Ukraina yang semakin maju ke Kursk sejak melancarkan serangan 6 Agustus lalu.

Sheremet menilai keberlanjutan serangan Ukraina dan keterlibatan suplai amunisi Barat jika dibiarkan mampu mengakibatkan perang dunia.

"Keterlibatan ini bisa menjadi pertanda awal Perang Dunia ketiga," tegasnya, merujuk pada pernyataan Presiden Rusia, Vladimir Putin yang juga pernah memperingatkan potensi Perang Dunia Ketiga jika negara anggota NATO diam-diam membantu serangan Ukraina.

Sementara itu, penasehat presiden, Nikolai Patrushev juga menuduh kekuatan Barat mengatur serangan terhadap Kursk.

Patrushev mengklaim bahwa NATO dan badan intelijen Barat berperan dalam merencanakan operasi tersebut tetapi tidak memberikan bukti konkret untuk mendukung pernyataannya.

Pemimpin Korea Utara Kim    Jong-un telah menegaskan kembali dukungannya terhadap Rusia dan yakin rekannya itu akan menang.

Duta Besar Rusia untuk Washington, Anatoly Antonov telah menolak klaim bahwa Ukraina bertindak sendiri dalam serangan pipa Nord Stream.

Antonov berpendapat bahwa serangan terhadap pipa tersebut, yang terjadi pada 26 September 2022, kemungkinan melibatkan persetujuan AS, meskipun belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas sabotase tersebut.

Pipa Nord Stream, yang rusak parah akibat ledakan yang dideteksi oleh seismolog di lepas pantai Pulau Bornholm, Denmark, telah menjadi titik perdebatan.

 The Wall Street Journal melaporkan bahwa komandan militer tertinggi Ukraina menyetujui serangan tersebut meskipun ada peringatan dari CIA kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Populer

Cak Imin Minta Kapolri Bubarkan Muktamar PKB Tandingan

Kamis, 15 Agustus 2024 | 12:52

Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Ternyata Terima Dana Korupsi DJKA

Kamis, 15 Agustus 2024 | 11:21

KPK Dapat Petunjuk Dugaan Suap PAW PDIP dari Buku Hasto

Kamis, 08 Agustus 2024 | 19:35

BHS Kritisi Usul Muhadjir soal Opsi Nasi Jagung di Program Makan Gratis

Rabu, 07 Agustus 2024 | 02:44

Pengamat: Intervensi Kekuasaan Penyebab Airlangga Mundur

Minggu, 11 Agustus 2024 | 19:13

BPIP Perlu Jelaskan Paskibraka Wajib Lepas Hijab

Rabu, 14 Agustus 2024 | 13:49

PKS Harus Ikhlas Terima PDIP Bergabung Usung Anies

Senin, 12 Agustus 2024 | 08:18

UPDATE

Bahlil Belum Tahu Siapa Ketum Golkar Baru

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:55

Cak Imin Minta Komisi II DPR Turun Tangan Telusuri Pencatutan KTP

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:51

Kuasa Hukum Pastikan PT GMI Punya Legalitas Kepemilikan Lahan SMAK Dago

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:48

Pakistan Jadi Negara Asia Pertama yang Laporan Kasus Mpox

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:42

Rusia: Serangan di Kursk Bisa Ciptakan Perang Dunia Ketiga

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:26

Sudah Ada Tersangka, KPK Sidik Dugaan Korupsi Baru di Badan Karantina Pertanian

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:15

KPK Lantik 12 Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama

Jumat, 16 Agustus 2024 | 17:09

Polemik Calon Independen, Gerindra Minta Masyarakat Hargai Kerja KPU

Jumat, 16 Agustus 2024 | 16:46

Bawaslu Giat Kesiapsiagaan Pilkada 2024 di Daerah Terluar

Jumat, 16 Agustus 2024 | 16:35

Ketua Komisi I Ingatkan BPIP Soal Bhinneka Tunggal Ika

Jumat, 16 Agustus 2024 | 16:33

Selengkapnya