Berita

Dari kiri-kanan, Praswad Nugraha, Saor Siagian, Busryo Muqoddas, Saut Situmorang, dan Abdullah Hehamahua/RMOL

Hukum

Mantan Pimpinan KPK Minta Tambang Blok Medan Bobby-Kahiyang Diusut Tuntas

RABU, 14 AGUSTUS 2024 | 18:01 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Beberapa mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) temui Ketua Sementara KPK, Nawawi Pomolango. Mereka meminta agar lembaga antirasuah itu untuk serius menindaklanjuti kasus Izin Usaha Pertambangan (IUP) "Blok Medan" yang menyeret nama menantu dan anak Presiden Joko Widodo.

Penasihat KPK periode 2005-2013, Abdullah Hehamahua mengatakan, para mantan pimpinan dan pegawai KPK, serta pegiat antikorupsi meminta KPK era Nawawi Pomolango untuk menindaklanjuti terkait "Blok Medan" yang menyeret nama menantu Presiden Jokowi, Bobby Nasution selaku Walikota Medan, dan putri Presiden Jokowi, Kahiyang Ayu yang merupakan istri Bobby.

"Dulu KPK menangkap besan Presiden SBY, apalagi cuma mantu dari presiden. Oleh karena itu, maka Blok Medan itu harus diseriusi oleh pimpinan KPK," kata Abdullah kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Jalan Kuningan Persada Kav 4, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu sore (14/8).

Dalam pertemuan dengan Nawawi dan pejabat struktural KPK lainnya selama 2,5 jam ini kata Abdullah, pihaknya meminta agar KPK berani memproses siapapun yang berkaitan dengan Presiden Jokowi.

"Sehingga demikian, baik mantu maupun siapa saja berkaitan dengan presiden itu diproses, karena saudara Gibran dengan saudara Kaesang juga dilaporkan ke KPK ini beberapa waktu yang lalu, dan itu tidak diproses seperti itu," terang Abdullah.

Untuk itu kata Abdullah, pihaknya berharap kepada Nawawi untuk dapat mengembalikan marwah KPK selama 4 bulan terakhir masa jabatannya.

"Satu saja dari 3 poin yang kami sudah sampaikan dilaksanakan oleh pimpinan KPK, khususnya Pak Ketua, Maka itu Insya Allah akan mengembalikan eksistensi dan marwah KPK seperti masa-masa sebelumnya," pungkas Abdullah.

Dalam pertemuan ini, turut dihadiri pimpinan KPK periode 2010-2014, Busyro Muqoddas; pimpinan KPK periode 2015-2019, Saut Situmorang, pimpinan KPK periode 2011-2015 Bambang Widjojanto, mantan penyidik KPK Praswad Nugraha, serta pegiat antikorupsi Saor Siagian, dan beberapa orang lainnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

PDIP: Terima Kasih Warga Jakarta dan Pak Anies Baswedan

Jumat, 29 November 2024 | 10:39

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

UPDATE

Gegara Israel, World Central Kitchen Hentikan Operasi Kemanusiaan di Gaza

Minggu, 01 Desember 2024 | 10:08

Indonesia Harus Tiru Australia Larang Anak Akses Medsos

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:58

Gaungkan Semangat Perjuangan, KNRP Gelar Walk for Palestine

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:36

MK Kukuhkan Hak Pelaut Migran dalam UU PPMI

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:18

Jet Tempur Rusia Dikerahkan Gempur Pemberontak Suriah

Minggu, 01 Desember 2024 | 09:12

Strategi Gerindra Berbuah Manis di Pilkada 2024

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:53

Kubu RK-Suswono Terlalu Remehkan Lawan

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:40

Pasukan Pemberontak Makin Maju, Tentara Suriah Pilih Mundur dari Aleppo

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:30

Dirugikan KPUD, Tim Rido Instruksikan Kader dan Relawan Lapor Bawaslu

Minggu, 01 Desember 2024 | 08:06

Presiden Prabowo Diminta Bersihkan Oknum Jaksa Nakal

Minggu, 01 Desember 2024 | 07:42

Selengkapnya