Berita

Presiden Joko Widodo/Net

Politik

Jokowi Sosok Politisi Kacang Lupa Kulit

RABU, 14 AGUSTUS 2024 | 12:51 WIB | LAPORAN: AHMAD SATRYO

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) potensi menjadi oposisi di pemerintah ke depan. Tetapi, partisipasi partai politik (parpol) ini dalam demokrasi dianggap mulai diganjal. 

Pengamat politik Citra Institute, Efriza mengamati, fenomena yang terjadi di beberapa parpol memunculkan dugaan ikut campur rezim, termasuk sulitnya PDIP mencalonkan kepala daerah di Pilkada Serentak 2024.

"Jokowi telah menunjukkan sosok politisi kacang lupa kulit. Jokowi adalah sosok politisi yang setelah menjabat lupa bahwa kekuasaannya dijaga, dilindungi bahkan dibantu dirinya tetap dicinta oleh rakyatnya karena jasa PDIP," ujar Efriza kepada RMOL, Rabu (14/8).


Di samping itu, dosen ilmu pemerintahan Universitas Pamulang (UNPAM) itu menduga Jokowi tengah mencari cara menjaga kekuasaannya dengan menyingkirkan PDIP, dan dengan cara membuat koalisi gemuk untuk menyokong orang-orangnya serta mengambil alih parpol tertentu. 

"Sebagai contoh pengunduran diri Airlangga Hartarto dari Ketua Umum Golkar. Jokowi dalam posisi tak lagi punya power di PDIP, karena berkhianat di pemilihan presiden (Pilpres). Makanya berusaha cari perahu baru," tuturnya. 

Dia meyakini, langkah Jokowi meng-endorse Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2024 dengan menyandingkan anaknya Gibran Rakabuming Raka, berakibat perpecahan dengan PDIP.

"Ditambah, dalam Pilkada Serentak 2024 parpol berlogo banteng moncong putih itu sulit membangun koalisi dengan parpol lain, sehingga kesulitan usung kadernya jadi kepala daerah," kata pengamat politik jebolan IISIP Jakarta ini. 

Oleh karena itu, Efriza menilai Jokowi kini telah menunjukkan dirinya sebagai sosok politisi dan pemimpin yang tidak layak dijadikan panutan oleh masyarakat dalam karakter politisi yang santun.

"Presiden Jokowi adalah aktor politisi yang tamak kekuasaan, berkarakter diri semuanya hanya demi kekuasaan," demikian Efriza menambahkan.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Terlibat TPPU, Gus Yazid Ditangkap dan Ditahan Kejati Jawa Tengah

Rabu, 24 Desember 2025 | 14:13

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya